Menuju konten utama
Materi Tolak Peluru

Bagaimana Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya Menyamping?

Berikut ini cara melakukan tolak peluru gaya menyamping dalam olahraga atletik.

Bagaimana Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya Menyamping?
Atlet China Taipei Chang Ming Huan beraksi saat final tolak peluru putra 18th Asian Games Invitation Tournament di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (11/2). ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

tirto.id - Salah satu gaya klasik dalam olahraga tolak peluru adalah gaya menyamping. Cara melakukannya adalah dengan menggunakan awalan menyamping, sebelum kemudian menolakkan peluru tersebut dengan satu tangan. Lantas, bagaimana cara melakukan tolak peluru gaya menyamping?

Tolak peluru adalah salah satu cabang dalam olahraga atletik. Sebagaimana namanya, olahraga ini dilakukan dengan menolakkan atau melemparkan bola besi atau peluru meriam menggunakan satu tangan. Siapa yang paling jauh menolakkan peluru tersebut akan menjadi pemenang dalam kompetisi tolak peluru.

Secara definitif, tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga melempar dalam atletik yang mana atlet akan melemparkan sebuah bola besi sejauh mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan dengan menggunakan teknik tertentu dan aturan main yang telah ditetapkan.

Berbeda dari olahraga atletik lempar lainnya, tolak peluru adalah satu-satunya cabang yang dilakukan di lapangan indoor (tertutup) atau outdoor (terbuka) sekaligus. Biasanya, olahraga atletik dilakukan secara outdoor saja dan tak bisa dilakukan indoor.

Sebab, tidak seperti lempar cakram misalnya, tolak peluru tak membutuhkan area pendaratan peluru luas. Sejauh ini, belum ada atlet yang sanggup melempar sampai melebihi jarak 25 meter.

Dari sejarahnya, tolak peluru sudah ada sejak zaman Yunani Kuno. Intelektual kesohor Yunani Kuno, Homer menuliskan bahwa di masa lampau, olahraga ini bernama lempar beban (weight throwing) yang menggunakan batu.

Kegiatan ini merupakan latihan perang dilakukan prajurit Troya, yang kemudian dipertandingkan. Selanjutnya, pertandingan paling lawas mengenai olahraga ini bisa dilacak di Skotlandia pada 1866.

Di abad pertengahan, objek batu kemudian digantikan dengan peluru meriam, seiring lahirnya inspirasi olahraga tolak peluru modern.

Untuk melakukan praktek tolak peluru dengan baik dan memperoleh jarak tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami dan menguasai sejumlah teknik serta prinsip dasar olahraga ini.

Beberapa prinsip dasar tolak peluru meliputi, cara memegang peluru, sikap badan ketika melakukan tolakan, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah melakukan tolakan. Penjelasan mengenai teknik dasar tolak peluru bisa dilihat di sini.

Ukuran Bola Tolak Peluru

Ukuran bola untuk olahraga tolak peluru terbagi menjadi 2, yakni bola untuk tolak peluru laki-laki dan tolak peluru perempuan. Kedua jenis bola tersebut memiliki berat yang berbeda.

Selain itu, ada perbedaan antara atlet dewasa dan atlet yunior dalam olahraga tolak peluru.

  • Untuk peserta laki-laki, berat bola tolak peluru adalah 7,25 kg
  • Untuk peserta perempuan, berat bola tolak peluru sebesar 4 kg.
  • Untuk yunior putra, berat bola tolak peluru 5 kg
  • Untuk yunior putri, berat bola tolak peluru 3 kg

Meskipun terkesan sepele, olahraga tolak peluru termasuk olahraga berat. Mayoritas atlet tolak peluru laki-laki dan perempuan memiliki bobot tubuh besar sehingga bisa menolakkan peluru hingga jauh.

Kendati demikian, ada juga atlet bertubuh sedang yang mumpuni karena menguasai dengan mahir teknik-teknik dan gaya melempar peluru tersebut.

Terdapat sejumlah gaya dalam melakukan olahraga tolak peluru, mulai dari gaya menyamping, gaya O'Brien, gaya glide atau meluncur, hingga gaya spin atau berputar.

Penguasaan terhadap gaya melempar ini menjadi salah satu penentu peluru atau bola besi dapat dilemparkan jauh dalam olahraga tolak peluru.

Cara Melakukan Tolak Peluru Gaya Menyamping

Gaya menyamping termasuk gaya klasik atau gaya ortodoks dalam olahraga tolak peluru. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:

  1. Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan
  2. Kedua kaki dibuka Kaki kiri lurus ke depan
  3. Kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan
  4. Berat badan berada pada kaki kanan, dan badan agak condong ke samping kanan
  5. Tangan kanan memegang peluru pada bahu (pundak)
  6. Tangan kiri dengan siku dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas dan melemas
  7. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan
  8. Pandangan tertuju ke arah tolakan Tangan kiri didorongkan ke depan sekuat tenaga untuk menolakkan peluru
  9. Saat menolakkan peluru, kaki kanan (yang di belakang) diangkat untuk menambah daya tolakan.

Baca juga artikel terkait GAYA TOLAK PELURU atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom