tirto.id - Badai Cempaka yang menyebabkan hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Kulon Progo sejak dua hari terakhir. Akibatnya, bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang terjadi di wilayah barat Yogyakarta itu.
Kasi Kedaruratan dan Logistis BPBD Kulon Progo Suhardiyana mengatakan hampir semua kecamatan di Kulon Progo terkena bencana tanah longsor.
"Dari 12 kecamatan di Kulon Progo, terkena bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang dalam skala kecil dan sedang," kata Suhardiyana, Selasa (28/11/2017) seperti dikutip dari Antara.
Menurut Suhardiyana,kecamatan yang terendam banjir yakni seluruh wilayah Kecamatan Panjatan, dan sebagian Lendah. Kemudian 10 kecamatan lain, terjadi bencana tanah longsor dan pohon tumbang.
"Kami masih melakukan pendataan kawasan bencana di Kulon Progo," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Gusdi Hartono mengatakan pihaknya sedang melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah kecamatan, DPUPKP, dan Dinsos.
"Kami sedang rapat koordinasi," katanya.
Ia mengimbau kepada warga untuk waspada, dan menjaga keselamatan. "Warga yang berada di wilayah bencana segera mengungsi," katanya.
Badai tropis Cempaka yang mengakibatkan cuaca ekstrem di Ygyakarta ini terdeteksi pada Pukul 19.00 WIB, Senin malam (27/11/2017), demikian siaran resmi BMKG. Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis BMKG (Tropical Center Warning Center/TCWC) mendeteksi siklon tropis bernama “Cempaka” telah tumbuh di perairan yang sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa.
Kemunculan siklon tropis di wilayah Perairan sebelah Selatan Jawa Tengah itu, menurut analisis BMKG, berpotensi besar memicu hujan lebat di Wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Potensi Angin Kencang tercatat bisa mencapai hingga 30 knot di Wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH