Menuju konten utama

Bacaan Surah An-Nisa Ayat 146: Arti-Makna Tentang Ikhlas & Sabar

Arti Surah An-Nisa ayat 146 adalah tentang bersikap ikhlas.

Bacaan Surah An-Nisa Ayat 146: Arti-Makna Tentang Ikhlas & Sabar
Ilustrasi Al Quran. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap ikhlas dalam segala laku dan tindakan. Barang siapa yang hatinya ikhlas, maka ia memperoleh ganjaran pahala yang besar dari Allah SWT.

Dalam artikel ilmiah yang dimuat di Jurnal Psikoislamika, ikhlas dalam kajian psikologi dapat diartikan sebagai bentuk perilaku menolong yang didasari niat baik, tanpa pamrih, serta tergolong perilaku prososial. Orang yang ikhlas tidak mengharapkan balasan apa pun kecuali mengharap rida Allah SWT.

Terdapat banyak nas Alquran dan hadis yang menganjurkan umat Islam untuk bersikap ikhlas, salah satunya tertera dalam surah An-Nisa ayat 146 sebagai berikut:

إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُوا۟ وَأَصْلَحُوا۟ وَٱعْتَصَمُوا۟ بِٱللَّهِ وَأَخْلَصُوا۟ دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَعَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۖ وَسَوْفَ يُؤْتِ ٱللَّهُ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا

Bacaan latinnya: "Illallażīna tābụ wa aṣlaḥụ wa'taṣamụ billāhi wa akhlaṣụ dīnahum lillāhi fa ulā`ika ma'al-mu`minīn, wa saufa yu`tillāhul-mu`minīna ajran 'aẓīmā"

Artinya: "Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada [agama] Allah dan tulus ikhlas [mengerjakan] agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar."

Dalam uraian "Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf" yang diterbitkan oleh Kemendikbud, dijelaskan bahwa ayat 146 dalam surah An-Nisa menjelaskan bahwa syarat mutlak diterimanya amal ibadah adalah sikap ikhlas.

Hal ini didukung oleh hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud RA, bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Tiga hal yang tidak boleh hati seorang mukmin iri terhadapnya: ikhlas dalam beramal, memberi nasihat kepada pemimpin, dan melanggengkan kebersamaan dengan jamaah,” (H.R. Ahmad).

Dengan bersikap ikhlas, hati seorang muslim akan tenang, tentram, dan terlepas dari beban emosional. Niat yang ikhlas juga akan mengantarkan ke tindakan yang ikhlas.

Masih mengenai penjelasan ayat yang sama, dalam tafsir Alquran dari Kementerian Agama RI, dijelaskan bahwa ayat 146 surah An-Nisa ini menyampaikan tentang perkara orang-orang munafik yang masih diberi kesempatan bertobat selama belum meninggal. Pertobatan itu akan diterima asalkan benar-benar menyesali perbuatan dosa yang sudah dilakukan.

Selain bertobat, orang yang sebelumnya berdosa juga diperintahkan untuk melakukan amalan sebagai berikut:

  1. Berusaha melakukan amal saleh untuk menghilangkan noda kemunafikannya dengan selalu bersikap jujur, baik dalam perkataan maupun perbuatan, dapat dipercaya, memenuhi janji, ikhlas terhadap Allah dan Rasul-Nya, serta melakukan salat dengan khusyuk dan tekun, baik di hadapan publik maupun pada waktu sendiri.
  2. Berpegang teguh kepada ajaran Allah, yaitu meniatkan tobat dan amal saleh kepada keridaan Allah serta berpegang teguh pada Alquran, berakhlak mulia serta berperangai baik sesuai dengan ajaran Alquran, menjalani semua perintah dan menjauhi segala larangan Allah.
  3. Mengikhlaskan diri kepada Allah dengan memohon pertolongan hanya kepada-Nya.

Baca juga artikel terkait SURAH AN NISA 146 atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani