Menuju konten utama

Ayo ke Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi DKI Jakarta tersebut memiliki 110 pulau dengan luas perairan 6.997,50 km2 sehingga banyak tujuan wisata yang ditawarkan untuk para pelancong.

Ayo ke Kepulauan Seribu
undefined

tirto.id - Bagi warga Ibukota yang ingin berlibur tanpa harus melakukan perjalanan jauh yang melelahkan, tidak ada salahnya untuk menyambangi tujuan wisata di wilayahnya sendiri. Wilayah kepulauan Seribu adalah salah satu destinasi alternatif yang layak dinikmati karena disamping pemandangan alam dan pantainya yang indah, alam bawah lautnya yang tak kalah menariknya.

Kepulauan Seribu yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi DKI Jakarta tersebut memiliki 110 pulau dengan luas perairan 6.997,50 km2 sehingga banyak tujuan wisata yang ditawarkan untuk para pelancong.

Salah satu yang layak dikunjungi adalah Pulau Harapan, untuk mencapainya pun tidaklah sulit dan cukup murah, dengan membayar tiket Rp50.000 kita sudah dapat menyeberang selama tiga jam menuju pulau dengan menggunakan kapal kayu dari Pelabuhan Kaliadem, Penjaringan, Jakarta Utara.

Bagi wisatawan yang ingin menginap juga tidak perlu khawatir karena masyarakat sudah banyak yang menyewakan rumahnya untuk dijadikan tempat tinggal (homestay). Ada pula tawaran paket perjalanan wisata keliling dan berpetualang singkat (tour dan trip) dengan harga yang bervariasi semua tergantung fasilitas yang disediakan.

Dan bagi yang suka berpetualang di alam bebas, Pulau Perak yang tidak jauh dari Pulau Harapan bisa menjadi pilihan, dengan hanya membayar biaya Rp25.000 per orang, pengunjung dapat bermalam dengan tenda. Bagi yang ingin menikmati pemandangan bawah laut dapat menyelam di area Pulau Macan, Pulau Genteng dan Pulau Sepa.

Kepulauan Seribu juga masuk dalam 10 destinasi unggulan dan sering disebut sebagai ‘Bali Baru’, sangat layak dijadikan tujuan wisata bagi warga Ibukota, tanpa harus ke luar kota.

Foto dan Teks: Muhammad Adimaja

Baca juga artikel terkait WISATA atau tulisan lainnya

Editor: Taufik Subarkah