tirto.id - Avengers: Infinity War mencetak sejarah dengan meraup pendapatan $630 juta (£457 juta) secara global pada akhir pekan pembukaannya. Angka itu diprediksi segera menyaingi The Fate of The Furious, yang sebelumnya memegang rekor ini usai meraih $543 juta dalam peluncuran Paskah tahun lalu.
SitusDeadline mencatat, pencapaian sepanjang akhir pekan itu luar biasa, mengingat premier Avengers: Infinity War baru dibuka di Cina dan Rusia pada Mei mendatang. Film ini juga mencatat rekor pembukaan domestik sepanjang masa dengan pendapatan $250 juta di AS saja.
“Jujur, ini adalah hasil yang luar biasa melampaui apa yang diharapkan orang lain. Tetapi itu juga merupakan cerminan dari 10 tahun kerja yang benar-benar metodis, dan kampanye yang hebat, dan film yang luar biasa kuat. Setiap orang berada di dalam film, dan itu mendorong orang ke bioskop,” ujar Kepala Distribusi Disney Worldwide Dave Hollis kepada Deadline.
Secara keseluruhan, hanya tiga film yang sebelumnya menduduki angka $500 juta pada pembukaan film perdananya: The Fate of The Furious, Star Wars: The Force Awakens, dan Jurassic World.
Angka resmi akan keluar pada Senin (30/4/2018) waktu setempat, tetapi akan menempatkan Avengers di depan Star Wars: The Force Awakens. Sementara itu, Infinity War telah menyingkirkan Jurassic World dari tiga besar.
Avengers: Infinity War, disutradarai oleh Joe dan Anthony Russo bersaudara, dengan biaya antara $300 juta dan $400 juta untuk membuatnya, demikian dikutip BBC.
Film ini melacak aksi berbagai pahlawan super Marvel dalam pertempuran melawan penjahat Thanos. Para pemain di antaranya Robert Downey Jr, Scarlett Johansson, Benediktus Cumberbatch, Chadwick Boseman dan Chris Pratt.
Avengers: Infinity War datang 10 tahun setelah rilis Iron Man, yang memulai serangkaian film superhero. Bagian akhir dari sekuel ini direncanakan akan dirilis pada Mei 2019.
The Avengers pertama keluar pada tahun 2012, mencetak pendapatan $207,4 juta di dalam negeri. Sementara Age of Ultron, film Avengers kedua, memulai debutnya dengan $191 juta.
Editor: Yuliana Ratnasari