Menuju konten utama

Atlet Mulai Jenuh, PB PABBSI Minta Dibolehkan Lanjut Pelatnas

PB PABBSI meminta agar program kegiatan pelatnas tetap berlanjut kendati Olimpiade 2020 ditangguhkan akibat pandemi Corona (COVID-19).

Atlet Mulai Jenuh, PB PABBSI Minta Dibolehkan Lanjut Pelatnas
Lifter putra Indonesia Deni (kiri) berlatih saat menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Angkat Besi di Mess Kwini, Jakarta, Selasa (7/1/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pd.

tirto.id - PB PABBSI (Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia) meminta agar program kegiatan pelatnas tetap berlanjut, kendati Olimpiade 2020 serta kejuaraan internasional lain ditangguhkan akibat pandemi Corona (COVID-19).

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Djoko Pramono, dalam rapat dengar pendapat melalui teleconference bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu (8/4/2020).

Djoko mengatakan, para atlet yang bernaung di bawah PB PABSSI mulai merasakan kejenuhan karena tidak ada kegiatan. Maka, jika masih ada kejuaraan untuk merebut tambahan kuota Olimpiade, Djoko berharap pelatnas tetap berlanjut sambil menunggu even yang masih mungkin digelar tahun ini.

“Kesulitan yang kami hadapi adalah kebosanan para atlet, padahal kejuaraan-kejuaraan untuk menentukan kuota (Olimpiade) sebetulnya belum selesai,” terang Djoko, seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/4/2020).

“Masih ada tiga (kejuaraan) yang ditunda atau dibatalkan sehingga kami mohon agar pelatnas bisa dipertahankan sambil menunggu kualifikasi yang masih mungkin dilaksanakan tahun ini,” imbuhnya.

Sejauh ini, PB PABBSI telah memiliki 3 atlet yang dipastikan lolos ke ajang Olimpiade Tokyo, mereka adalah Eko Yuli Irawan, Windy Cantika Aisah, dan Nurul Akmal.

Djoko Pramono optimistis bahwa penundaan Olimpiade yang diikuti dengan keberlanjutan kegiatan pelatnas dapat memperbesar peluang atlet PABBSI untuk meraih hasil maksimal.

“Kalau sekarang pasti satu emas dan satu perunggu di tangan. Tapi kalau ditunda ke 2021, Insya Allah Eko bisa lebih meyakinkan merebut emas, Cantika yang sekarang (ditarget) perunggu bisa emas,” tegas Djoko.

Akhir bulan lalu, Eko Yuli Irawan sempat mengutarakan pendapatnya tentang penundaan Olimpiade akibat pandemi COVID-19. Pada dasarnya, ia merasa tak keberatan dengan langkah tersebut karena demi mengutamakan faktor keselamatan dan kesehatan para atlet.

Namun Eko juga tak menampik jika penundaan Olimpiade hingga tahun 2021 bakal berpotensi mengacaukan seluruh persiapan kejuaraan yang akan berlangsung pada tahun tersebut.

“(Kalau tahun depan) pasti bentrok sama persiapan kejuaraan yang ada di tahun depan pastinya,” ungkap Eko, pada Senin (23/3/2020).

Adapun untuk cabang angkat besi di ajang Olimpiade Rio 2016 lalu, skuad Merah Putih meloloskan 7 atlet, mereka adalah Eko Yuli Irawan, Muhammad Hasbi, Triyatno, I Ketut Ariana, Deni, Sri Wahyuni Agustiani, dan Dewi Safitri.

Dari jumlah tersebut, Eko Yuli yang turun di kelas 62 kg dan Sri Wahyuni di nomor 48 kg, masing-masing berhasil membawa pulang medali perak ke tanah air.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE 2020 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya