tirto.id - Asap hitam yang timbul akibat kebakaran di kawasan Pasar Senen menyebabkan keadaan lalu lintas di jalan layang Pasar Senen mengarah ke Jalan Gunung Sahari macet.
Seperti dilansir Antara, Kamis (19/1/2017), asap tersebut membuat puluhan pengendara sepeda motor menepi di pinggiran jalan layang. Sebagian berusaha menghindari asap yang mengganggu pandangan, sementara yang lain mengambil foto kebakaran.
Karena kondisi itu, sejumlah polisi berjaga-jaga di jalan layang dan mengatur arus kendaraan. Meski begitu, belum ada tindakan melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar area tersebut.
Untuk diketahui, sampai pukul 13.50 WIB Kamis, asap hitam pekat masih tampak menjulang dari lokasi kebakaran yang berawal sejak Kamis dini hari.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Dwiyono mengatakan 500 kios di Blok I dan Blok III Pasar Senen hangus terbakar, dan hingga saat ini tidak ada laporan korban luka maupun korban jiwa akibat kebakaran tersebut.
"Dari laporan sementara 500 kios terbakar. Memang ada kesulitan pemadaman, karena api merambat di lantai III atau bagian atas," kata Dwiyono saat meninjau lokasi kebakaran, Kamis pagi.
Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat mengungkapkan api diduga berasal dari lantai satu dan menjalar hingga ke lantai tiga.
Petugas sempat kesulitan memadamkan api, namun akhirnya berhasil memadamkan api yang membakar Blok III Pasar Senen yang menghadap ke selatan.
Blok III Pasar Senen yang menghadap ke selatan paling parah terdampak kebakaran. Lantai III di Blok III Pasar Senen yang menghadap ke selatan sudah hangus terbakar.
Sejak adanya laporan, sekitar 50 mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi untuk mengendalikan si jago merah.
Kepolisian Resor Jakarta Pusat, kata Dwiyono, mengerahkan 400 personel untuk mengatur lalu lintas di persimpangan Pasar Senen dan mengamankan lokasi kebakaran.
"Untuk sekarang situasi kondusif dan sudah dibantu personel dari Polda Metro," ujar dia.
Dwiyono belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran. Polisi masih menunggu api padam seluruhnya untuk memulai penyelidikan.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari