Menuju konten utama

Arti Kreak Semarang dan Fakta-Fakta Tawuran Hingga Lukai Pemotor

Berikut ini informasi soal kreak yang viral di Semarang dan fakta-fakta tawuran hingga menewaskan seorang pengendara motor.

Arti Kreak Semarang dan Fakta-Fakta Tawuran Hingga Lukai Pemotor
Ilustrasi Tawuran pelajar. FOTO/Istimewa

tirto.id - Istilah kreak sudah menjadi perbincangan viral di Kota Semarang, terlebih setelah munculnya kabar terbaru mengenai tawuran yang akhirnya melukai pemotor pada Selasa (17/9/2024).

Kreak sendiri merujuk pada sekelompok pemuda brutal yang kerap menjalankan kriminalitas di daerah Semarang.

Tindakan mereka ini, termasuk perkelahian antar kelompok kreak (bisa juga disebut gangster), sering memunculkan korban.

Mangsanya bukan hanya kelompok yang berlawanan, namun pihak yang tidak bersalah sekalipun bisa jadi kena imbasnya.

Situasi itu dirasakan mendiang Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21), yang kehilangan nyawanya karena bacokan senjata tajam.

Adapun secara kronologi, mahasiswa Udinus tersebut sedang naik motor bersama temannya pada dini hari Selasa (17/9/2024). Lokasi tewasnya Tirza tidak jauh dari pintu keluar SPBU Sampangan, Jalan Kelud Raya, Semarang.

Lantas, apa arti kreak semarang dan bagaimana fakta-fakta tawuran yang biasa dilakukan hingga bisa menyebabkan pemotor terluka?

Arti Kreak Semarang dan Kaitannya dengan Tawuran

Kreak sendiri merupakan singkatan dari “kere” dan “mayak”. Kere jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia “miskin”, sementara “mayak” merujuk pada orang-orang yang berkelakuan norak atau sok-sokan.

Istilah tersebut pada awalnya hanya mengacu kepada perilaku gaya pakaian, rambut, dan sebagainya. Misalnya ada orang desa yang memakai busana glamor, padahal situasi tidak mengharuskannya mengenakan itu.

Namun demikian, istilah ini berkembang untuk mencitrakan negatifnya kelakuan para kelompok remaja atau pemuda di Semarang. Berhubungan dengan itu, kasus viral gangster yang tawuran di Semarang termasuk sebagai dalam kreak pula.

Fakta-Fakta Tawuran Hingga Lukai Pemotor

Memantau informasi terbaru tentang gangster di Semarang, penulis menemukan adanya kasus tawuran dalam beberapa tahun terakhir. Kelakuan kreak ini ternyata membuat Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, menyuguhkan komentar tegasnya.

“Pekerjaan rumah yang harus dilakukan adalah mengobati remaja-remaja yang sudah terlanjur menjadi anggota gangster,” ujar Hevearita di Semarang, Jumat (20/9/2024), dilansir Antara.

Sehubungan dengan itu, terdapat sejumlah fakta tawuran hingga lukai pemotor yang baru saja terjadi sepekan lalu. Berikut sejumlah fakta yang penulis kumpulkan dari berbagai sumber, mulai dari motif sampai melukai pemotor.

1. Bertarung Atas Nama Gengsi

Pelaku pembacokan pada Selasa, 17 September 2024 kemarin, berjumlah tiga orang, yaitu Rico Sandova, Bagas Rizky, dan Raden Ricky Putra.

Tawuran ini ternyata hanya dilandasi oleh ego masing-masing pihak, di mana mereka saling mempertahankan gengsi kelompoknya masing-masing.

“Gengsi, Pamor,” ujar Rico, salah satu pelaku, ketika berbicara di depan media, di Mapolrestabes Semarang, Kamis (19/9/2024).

2. Berjanji Lewat Media Sosial

Selain bertarung atas nama gengsi, pemuda-pemuda ini juga menjalankan aksi tawuran dengan memanfaatkan aplikasi Instagram (IG). Melalui aplikasi tersebut, Rico menuturkan sudah berjanji tarung sebanyak dua kali terhadap gangster lawannya.

Tawuran perdana kedua belah pihak sudah pernah terjadi satu kali. Sementara kegiatan negatif kedua baru saja digelar di Jalan Kelud Raya, Gajahmungkur, pada 17 September kemarin.

3. Video tersebar di Media Sosial

Anda dapat melihat berbagai kejadian tawuran di daerah Kota Semarang, khususnya yang melibatkan gangster kreak, melalui media sosial. Bukan hanya itu, Anda bisa pula menemukan video adu jotos kreak di internet saat ini.

Namun demikian, kasus kemarin tidak dapat dipastikan sudah tersebar videonya ataupun belum. Pastinya beberapa kejadian serupa yang sudah ada terlebih dahulu hingga saat ini masih bisa dilihat, sebagaimana penulis pantau dari akun instagram @kejadiansmg.

4. Membawa Senjata Tajam dan Melukai Pemotor

Berdasarkan video di akun Instagram @kejadiansmg, tawuran kreak di Semarang ternyata dilengkapi dengan senjata tajam. Anda bisa melihat bagaimana satu kelompok mengendarai motor sambil membonceng pembawa sajam.

Begitu pula yang terjadi kemarin di Jalan Kelud Raya, Gajahmungkur, pelaku membawa celurit berukuran 1,5 meter. Senjata tersebut digunakan untuk membacok pemotor bernama Tirza sehingga kehilangan nyawa.

Berhubungan dengan itu, Rico dan kawan gangster pihaknya dijatuhi ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun. Sementara dari kreak lawannya juga sudah ditangkap sebanyak tiga orang.

Baca juga artikel terkait TAWURAN atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dipna Videlia Putsanra