Menuju konten utama

Arti Hilirisasi Digital Program Prabowo-Gibran Lanjutkan Jokowi

Program hilirisasi jadi cara pasangan capres-cawapres nomor urut 2 untuk raih kalangan pemilih muda. Berikut arti hilirisasi digital Program Prabowo-Gibran.

Arti Hilirisasi Digital Program Prabowo-Gibran Lanjutkan Jokowi
Gibran Rakabuming Raka memberikan visi misi saat debat kedua cawapres 2024 di lokasi debat kedua, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Youtube/KPU RI

tirto.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, menyebut soal hilirisasi digital dalam Debat Cawapres 2024, Jumat (22/12/2023) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Dalam debat perdana cawapres 2024 tersebut Gibran mengatakan bahwa akan melanjutkan hilirisasi digital yang merupakan program Joko Widodo atau Jokowi.

Menurutnya, hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi tidak hanya dilanjutkan bahkan akan ditingkatkan demi mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Kita akan lanjutkan hilirisasi bukan hanya hilirisasi tambang saja, tetapi juga hilirisasi pertanian, hilirisasi perikanan, hilirisasi digital, dan lain-lain,” kata suami Selvi Ananda tersebut.

Gibran juga mengatakan pentingnya untuk menumbuhkan talenta yang memiliki future skill atau ketrampilan masa depan.

“Untuk menuju Indonesia emas, kita harus mampu merubah future challenge menjadi future opportunity, kita harus punya future talents yang dilengkapi future skills,” kata pasangan Prabowo Subianto tersebut.

Lantas, apa arti hilirisasi digital program Prabowo-Gibran lanjutkan Jokowi tersebut?

Arti Hilirisasi Digital

Hilirisasi digital merupakan sebuah upaya memaksimalkan teknologi digital di banyak sektor, seperti pertanian, pertambangan, layanan sosial, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Karena Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar, Presiden Jokowi menginstruksikan agar semua sektor masuk ke ekosistem digital.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, pada 2021 mengatakan bahwa presiden meminta adanya percepatan digitalisasi UMKM terkait instruksi tersebut.

"Tadi sudah disepakati karena ini lintas sektoral, akan dibentuk PMO, semacam manajemen profesional yang akan mengoordinasikan proses digitalisasi," katanya pada 6 Oktober 2021 usai mengikuti Rapat Terbatas seperti dikutip dari laman Setkab.go.id.

Pemerintah sendiri pada tahun 2024 menargetkan 30 juta pelaku UMKM dapat masuk ke dalam ekosistem digital. Presiden Jokowi, kata Teten, meminta jajaran terkait untuk menerapkan strategi yang proaktif guna mendorong pelaku UMKM masuk ke ekosistem digital.

Pada saat itu, berdasarkan data dari Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA) per Mei 2021, jumlah pelaku UMKM yang sudah onl-boarding baru sebanyak 13,7 juta pelaku atau sekitar 21 persen dari total UMKM yang ada di Tanah Air.

Sementara itu, program hilirisasi menjadi cara pasangan capres dan cawapres nomor urut dua untuk meraih kalangan pemilih muda. Hal ini dikatakan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, belum lama ini.

Nusron mengatakan bahwa hilirisasi bakal menciptakan partisipasi anak muda dalam pembangunan bangsa. Hilirisasi bakal menciptakan kesempatan kerja yang luas untuk anak-anak muda.

“Dengan adanya hilirisasi, maka akan muncul kesempatan produksi. Dengan adanya kesempatan produksi, pasti akan muncul yang namanya kebutuhan akan tenaga kerja. Para pabrik akan muncul di mana-mana kalau ada hilirisasi,” katanya pada Rabu (20/12/2023) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Nusron, hilirisasi merambah banyak sektor termasuk digital yang notabene dekat dengan kehidupan anak-anak muda.

“Kita sebut dengan ekosistem digital dan itu dunia anak muda,” ujarnya.

Program tersebut, kata Nusron, merupakan bentuk keseriusan pasangan Prabowo-Gibran untuk menciptakan kepastian masa depan.

“Menciptakan sekolah unggulan di tiap kabupaten, kan, itu untuk anak muda. Anak muda itu apa, sih, yang dibutuhkan? Kepastian masa depan yang pasti,” ujarnya lagi.

Pernyataan Gibran di Debat Cawapres 2024

Debat Cawapres 2024 yang pertama ini mengusung tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Selain hilirisasi digital, Gibran juga menyinggung soal middle income trap.

Gibran mengatakan bahwa Indonesia harus mampu keluar dari middle income trap. Menurutnya, adapun kunci untuk keluar dari middle income trap adalah dengan menaikkan nilai tambah di dalam negeri.

“Di tengah gempuran resesi global, perang dagang, konflik geopolitik, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara kita tetap resilience [berhasil beradaptasi], di rata-rata 5 persen,” ujar putra sulung Jokowi tersebut.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Yantina Debora