tirto.id - Kiprah Arema Cronus di turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016 akhirnya kandas setelah kalah dari Madura United FC dengan skor 1-4 (0-0) dalam laga semifinal yang harus dituntaskan dengan babak adu penalti di Stadion Palaran, Samarinda, Rabu (9/3/2016). Pelatih Arema, Milomir Seslija, punya alasan terkait kekalahan tim asuhannya tersebut.
Juru taktik asal Serbia itu menganggap sistem trofeo yang dipakai di semifinal Piala Gubernur Kaltim 2016 merugikan. Milomir Seslija menilai bahwa seharusnya timnya meraup 4 poin dalam dua laga, sama seperti Madura United. Kenyataannya, Arema hanya meraih 3 poin sehingga Madura United yang berhak lolos ke final.
"Sejak awal saya menanyakan persoalan ini kepada panitia, namun tidak ada jawaban yang pasti dan tetap menerapkan aturan sesuai mereka," tukas Milomir Seslija usai pertandingan.
Hampir senada dengan sang pelatih, kapten sekaligus bek andalan Arema, Hamka Hamzah, juga menyebut tersingkirnya tim Singo Edan dari turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016 adalah tidak adil.
Apalagi, tambah Hamka Hamzah, Arema kalah lewat adu penalti, bukan melalui duel langsung di waktu normal. "Menurut saya tidak adil saja, tim kami bisa menang di pertandingan normal,” keluhnya.
“Namun nyatanya, kami harus kalah dengan tim lain yang menang melalui adu penalti," imbuh pemain yang belum lama bergabung dengan Arema ini.