Menuju konten utama

Apakah Face Shield Efektif untuk Mencegah Penularan Virus Corona?

Face shield tidak seharusnya digunakan sebagai satu-satunya pelindung dari infeksi virus Corona.

Apakah Face Shield Efektif untuk Mencegah Penularan Virus Corona?
Pengrajin membuat alat pelindung wajah di "Workshop Inovasi" Jl Sambisari, Kebonagung, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (20/4/2020).ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atnoko/hp.

tirto.id - Sejak virus COVID-19 mulai menyebar dan masif menginfeksi masyarakat dunia, banyak orang mencari berbagai bentuk perlindungan agar tidak tertular infeksi virus tersebut.

Salah satunya adalah face shield, sebuah topeng berbahan dasar mika yang dikenakan untuk menutupi wajah.

Keberadaan face shield sebagai semakin dipilih untuk menambah perlindungan dari penularan virus Corona.

Bahkan, beberapa tim ahli mengatakan pelindung wajah tersebut mungkin dapat menambah proteksi diri guna mencegah penularan virus Corona yang lebih nyaman dan lebih efektif sebagaimana ditulis WebMD.

"Pelindung wajah, yang dapat diproduksi dan didistribusikan dengan cepat dan terjangkau, harus dimasukkan sebagai bagian dari strategi yang aman dan signifikan dalam mengurangi penularan virus di komunitas," kata tiga dokter dari Universitas Iowa.

Sementara itu, sebuah tulisan oleh Eli Perencevich, MD dari Universitas Iowa yang dipublikasikan di jurnal JAMA menunjukkan bahwa banyak masyarakat luas dan petugas kesehatan yang kesulitan untuk mendapatkan masker.

Lebih lanjut, Perencevich menuliskan bahwa face shield atau pelindung wajah mungkin dapat dipilih sebagai alternatif yang layak.

“Masker medis memiliki daya tahan terbatas dan sedikit potensi untuk digunakan kembali. Sementara pelindung wajah dapat digunakan kembali tanpa batas waktu dan mudah dibersihkan dengan sabuh dan air, atau desinfektan rumah tangga biasa,” ujarnya, dikutip Medpagetoday.

Perencevich juga menuliskan bahwa face shield nyaman dipakai, serta melindungi portal masuknya virus, dan mengurangi potensi autoinokulasi dengan mencegah pemakainya menyentuh wajah mereka.

Akan tetapi, penelitian lebih lanjut untuk meneliti manfaat pelindung wajah harus segera dilakukan untuk menilai keefektifannya.

Face Shield Dinilai Dapat Lebih Efektif dari Masker Medis

Di sisi lain, ahli penyakit menular UCLA Dr. James Cherry mengatakan bahwa face shield dapat lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan masker wajah dari infeksi virus sebagaimana ditulis LA Times.

Cherry yang juga editor utama dari buku “Textbook of Infectious Disease” tersebut mengatakan bahwa masker wajah dan sejenisnya sering membuat para pemakainya merasa gatal.

Oleh karenanya, para pemakai masker sering tidak sadar menyentuh masker mereka sehingga mencemari tangan dengan virus yang mungkin menempel pada masker.

“Menyentuh masker akan merusak segalanya. [..] Kemudian mereka akan menggosok mata, dan itu tidak baik untuk melindungi diri mereka sendiri maupun orang lain,” kata Cherry.

Lebih lanjut Cherry mengatakan face shield tidak menyebabkan gatal pada area wajah sehingga para pemakainya tidak akan memiliki kesempatan untuk menyentuhnya.

Face shield, dikatakan oleh Dr. Robert Kim-Farley melalui LA Times, dapat digunakan oleh orang yang banyak melakukan kontak dengan orang lain setiap hari termasuk kasir, teller bank, dan sebagainya.

Pencegahan Lebih Lanjut

Namun, konsultan pediatri ZAP Clinic dr. Citra Amelinda, mengatakan bahwa face shield tersebut tidak efektif untuk melindungi diri dari paparan virus Corona COVID-19 karena sifatnya yang hanya menutupi bagian depan wajah.

“Plastik mika kan cuma nutup bagian depannya aja, jadi di dalamnya enggak. Virus itu kan kecil jadi tetap bisa masuk. Jadi mika itu enggak efektif. […]” ungkap Citra dikutip Antara.

Untuk mengatasi hal ini, Citra menyarankan bagi para pemakai face shield untuk tetap melakukan protokol kesehatan dan pencegahan infeksi COVID-19.

“Cuci tangan dengan sabun wajib selama 20 detik, kalau tidak bisa cuci tangan dengan sabun, pakai hand sanitizer selama 20 detik juga. Kalau bepergian sampai rumah ganti baju, mandi, pakaian yang dikenakan dari luar tidak boleh masuk kamar,” jelas Citra.

Hal ini juga ditekankan dalam tulisan WebMD bahwa pelindung wajah tidak seharusnya digunakan sebagai satu-satunya pelindung dari infeksi virus tersebut.

Baca juga artikel terkait FACE SHIELD atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari