Menuju konten utama
IPS Ekonomi-Kurikulum Merdeka

Apa Saja Dampak Ekonomi atas Kelangkaan Sumber Daya?

Dampak ekonomi atas kelangkaan sumber daya salah satunya adalah harga barang kian meningkat.

Apa Saja Dampak Ekonomi atas Kelangkaan Sumber Daya?
Warga mengantre untuk membeli minyak goreng curah saat proses penyaluran oleh PT Tanjung Sarana Lestari di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (8/4/2022). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/wsj.

tirto.id - Kelangkaan sumber daya dalam ilmu perekonomian dapat mencakup terbatasnya sumber daya alam, manusia, modal, sampai wirausaha.

Lantas, apa saja dampak ekonomi atas kelangkaan sumber daya tersebut?

Kelangkaan dalam KBBI Daring berasal dari dasar kata “langka”, artinya jarang ditemukan, didapat, dan terjadi. Jika dikaitkan dengan istilah kelangkaan sumber daya, berarti sumber daya tersebut tidak melimpah atau jarang sekali ada.

Kelangkaan sumber daya alam misalnya, suatu daerah bisa jadi tidak mempunyai suatu kekayaan alam sehingga sumber daya tersebut langka di daerahnya.

Padahal, hasil alam yang langka itu dibutuhkan semua orang. Oleh sebab itu, daerah yang tidak punya sumber daya akan melakukan pembelian agar terpenuhi kebutuhannya.

Untuk memperolehnya, diperlukan adanya pertukaran dengan menggunakan alat tukar. Lalu, bagaimana yang terjadi jika sumber daya ternyata langka di semua tempat?

Dampak Ekonomi Akibat Kelangkaan Sumber Daya

Berdasarkan catatan Yuhelfaiza dalam e-Modul Ekonomi: Konsep Ilmu Ekonomi (2019, salindia 16), sumber daya dalam ekonomi ada yang jumlahnya terbatas atau masuk kategori langka.

Penggunaannya harus diatur sedemikian rupa agar tak terjadi kepunahan sumber daya.

Oleh karena itu, penggunaan suatu sumber daya tidak boleh semena-mena. Jika sudah masuk kategori langka, maka ini bisa berdampak terhadap kegiatan ekonomi.

Berikut ini dampak-dampak ekonomi atas kelangkaan sumber daya.

1. Produksi barang/jasa menurun

Pada dampak ini, kelangkaan sumber daya bisa berdampak terhadap kegiatan ekonomi ditandai dengan penurunan angka produksi suatu barang/jasa.

Hal ini disebabkan oleh sumber daya yang tidak tersedia sebagai bahan pembuatan produk. Sebut salah satu contohnya kertas. Kita saat ini memang bisa mengkategorikan kertas sebagai salah satu alat tulis yang melimpah jumlahnya.

Namun, seiring perkembangan zaman kebutuhan akan bahan dasar pembuatan kertas habis bisa saja terjadi. Peristiwa ini dapat terjadi lantaran kayu sebagai bahan utamanya marak ditebang.

Oleh sebab itu, penurunan produksinya akan terjadi. Terkait dengan produksi jasa yang menurun, hal ini dilihat dari kurangnya orang untuk mengisi tempat-tempat tertentu di masyarakat.

Sebut contohnya, diperlukan seorang arsitek di suatu desa terpencil. Namun, wilayah di sana ternyata tak memiliki seorang pun yang dapat dikatakan ahli. Oleh sebab itu, mereka mesti mempekerjakan orang dari tempat lain.

2. Harga barang kian meningkat

Selain produk yang menurun jumlahnya, kelangkaan juga bisa menyebabkan naiknya harga suatu barang atau jasa. Lantaran bahannya kurang dan permintaan meningkat, maka harga terpaksa dinaikkan.

Contoh konkret untuk kasus ini adalah emas. Barang berharga ini hanya terdapat di suatu tempat dan tidak selalu ada di lokasi-lokasi lain. Oleh sebab itu, perbedaan kondisi sumber daya alam ini menyebabkan harganya naik.

Seperti contoh di awal tentang arsitek yang dibutuhkan oleh suatu desa. Mereka otomatis harus membayar mahal untuk mempekerjakan orang dari luar daerahnya.

3. Pendapatan masyarakat perlahan menurun

Kendati harga meningkat, kenyataannya dalam ekonomi pendapatan masyarakat juga dapat menurun akibat kelangkaan sumber daya.

Mereka yang biasanya berprofesi membuat barang-barang tertentu misalnya, terpaksa berhenti akibat kekurangan bahan.

Lebih dari itu, produknya semakin tak laku karena harganya meningkat. Bahkan, kejadian ini juga berpotensi menyebabkan munculnya pengangguran.

Baca juga artikel terkait SUMBER DAYA ALAM atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno