tirto.id - Rotavirus merupakan infeksi virus yang paling umum terjadi pada anak di bawah 5 tahun yang mengakibatkan diare dan mudah menular. Inveksi tersebut menjadi penyebab umum diare pada anak-anak dan balita terutama di tempat yang lingkungannya kurang baik.
Gejala inveksi Rotavirus akan muncul setelah 2 hari terpapar virus, gejala awal infeksi ini adalah diare yang terjadi 3 – 8 hari, demam, muntah, dan nyeri bagian perut. Diare dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dalam waktu singkat, sehingga terjadi dehidrasi.
Dengan demikian pahami gejala dehidrasi pada anak, yaitu kecemasan, menangis tanpa air mata, jumlah buang air kecil sedikit, pusing, mulut dan tenggorokan kering, kulit pucat, serta mata cekung.
Jika kasus Rotavirus tergolong berat, maka anak harus dirawat inap untuk mencegah tingkat keparahan hingga bisa menyebabkan kematian.
Penularan virus ini melalui jalur fecal-oral yaitu menular dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat, seperti makanan yang dimakan dan benda-benda yang dimasukkan ke dalam mulut.
Hal ini karena Rotavirus yang keluar melalui feses bisa mengontaminasi air, makanan, dan minuman. Biasanya terjadi saat penderita tidak cuci tangan setelah buang air besar kemudian menyentuh benda di sekitarnya.
Dilansir dari laman Instagram Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, data menunjukkan bahwa 9.8% kematian pada bayi dan 4,55% kematian pada balita di Indonesia disebabkan oleh diare yaitu Rotavirus sebagai penyebab utama diare cair akut.
Oleh karena itu, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) berkomitmen untuk menurunkan angka kematian akibat diare dengan mengintegrasikan pemberian imunisasi Rotavirus sebagai bentuk penanggulangan diare.
Ketentuan Imunisasi Rotavirus
Vaksin Rotavirus merupakan cara terbaik untuk melindungi anak dalam melawan virus Rotavirus. Dilansir dari laman Centers for Disease (CDC), terdapat 2 vaksin Rotavirus yang telah dilisensikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , yaitu:
1. Rota Teq diberikan dalam 3 dosis pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan
2. Rotariq diberikan dalam 2 dosis pada usia 2 bulan dan 4 bulan
Dosis pertama dari kedua vaksin tersebut harus diberikan sebelum anak berusia 15 minggu. Anak-anak harus menerima semua dosis vaksin Rotavirus sebelum berusia 8 bulan. Vaksin tersebut diberikan dengan cara diteteskan ke mulut anak / oral.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat merekomendasikan agar vaksin tidak diberikan kepada anak-anak yang memiliki riwayat intususepsi atau bagian usus terlipat kembali dengan sendirinya karena dapat menyebabkan penyumbatan usus.
Dinkes Sidoarjo juga memfasilitasi masyarakatnya untuk mengikuti vaksinasi yang dilaksanakan mulai bulan November 2022 secara gratis dengan jadwal pemberian:
1. Dosis I: usia 2 bulan
2. Dosis II: usia 3 bulan
3. Dosis III: usia 4 bulan