Menuju konten utama

Apa Itu Penyakit Henoch-Schonlein Purpura, Gejala dan Penyebabnya?

Penyakit Henoch-Schonlein Purpura: apa itu, gejala, penyebab dan bagaimana cara mengobatinya.

Apa Itu Penyakit Henoch-Schonlein Purpura, Gejala dan Penyebabnya?
Ilustrasi Henoch Schonlein Purpura. foto/istockphoto

tirto.id - Henoch-Schonlein Purpura membuat pembuluh darah kecil meradang dan menimbulkan ruam khas pada kulit.

Ruam di kulit ada berbagai penyebabnya. Salah satunya adalah penyakit yang dikenal dengan Henoch-Schonlein Purpura (HSP). Penderitanya akan mengalami peradangan pada pembuluh darah kecil.

Peradangan ini bisa menyerang pembuluh darah di kulit, usus, ginjal, hingga persendian. Pembuluh darah yang meradang dapat pecah yang akhirnya terjadi kebocoran.

Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak, sekali pun dapat pula dialami orang dewasa. Dilihat dari jenis kelamin penderita, HSP lebih sering diderita laki-laki.

Dan, bila menyerang orang dewasa, gejalanya kemungkinan lebih parah ketimbang pada penderita anak-anak.

Penyebab Henoch-Schonlein Purpura

Ilustrasi Biang Keringat

Ilustrasi Biang Keringat. foto/istockphoto

Penyebab Henoch-Schonlein Purpura secara pasti belum ditemukan. Namun, dikutip Healthline, pemicu HSP mengarah pada respons sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Normalnya protein antibodi mencari dan menghancurkan serangan asing seperti bakteri dan virus, dalam kasus HSP justru antibodi tertentu (IgA) mengendap di dinding pembuluh darah dan mengakibatkan peradangan.

Setengah dari penderita HSP diketahui mengalami pilek atau infeksi saluran pernapasan lain selama seminggu atau lebih sebelum kemunculan gejala ruam yang khas.

Infeksi tersebut telah memicu sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan melepas antibodi yang menyerang pembuluh darah.

Kendati demikian, HSP bukanlah penyakit menular. Namun, kondisi awal yang menimbulkan HSP seperti pilek atau infeksi lain, dapat menular sebelum diatasi sampai tuntas.

Kondisi awal yang disinyalir dapat menimbulkan gejala HSP adalah infeksi, faktor makanan, obat-obatan tertentu, gigitan serangga, paparan cuaca dingin, dan cedera.

Pada infeksi, jenis yang dapat memicu antara lain radang tenggorokan, cacar air, campak hepatitis, dan HIV

Gejala Henoch-Schonlein Purpura

Henoch-Schonlein Purpura memiliki gejala utama berupa ruam yang tampak memiliki banyak memar kecil.

Ruam ini tampak menonjol dan kerap ditemukan pada bagian atas kaki atau pantat. Selain ruam, penderita juga mengalami nyeri dan peradangan sendi, sakit perut, hingga muncul darah dalam urin.

Sebelum gejala muncul, penderita mungkin mendapatkan demam, sakit kepala, dan nyeri otot yang berlangsung 2-3 pekan.

Dilansir laman WebMD, dalam kasus jarang, HSP turut memengaruhi otak, paru-paru, atau sumsum tulang belakang.

Diagnosis HSP akan tampak jelas saat penderita mengalami ruam yang khas, radang sendi, dan sakit perut sekaligus.

Jika gejala pasti tersebut tidak tampak, maka umumnya gejala satu-satunya untuk menegakkan diagnosis ada ruam khas itu.

Ruam HSP menyerupai bintik-bintik merah kecil atau benjolan di kaki bagian bawah, pantat, lutut, dan siku, lalu terasa gatal.

Selain itu, terjadi perubahan seperti kulit yang memar. Jika ditekan, warna kulit tetap seperti memar dan tidak berubah menjadi pucat. Ruam ini terdapat di kedua sisi tubuh secara merata.

Dokter akan melakukan sejumlah tes untuk memastikan penegakan diagnosis. Tes urin dan darah kemungkinan juga dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda kemungkinan penyakit telah mengganggu fungsi ginjal.

Ilustrasi Memar

Ilustrasi Memar. foto/sitockphoto

Pengobatan Henoch-Schonlein Purpura

Henoch-Schonlein Purpura tidak memiliki obat khusus. Dokter kemungkinan meresepkan obat nyeri seperti asetaminofen atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) layaknya ibuprofen dan naproxen. Dalam sebagian kasus, pasien juga diresepkan obat kortikosteroid.

Gejala ruam dan nyeri sendi pada HSP akan hilang dalam jangka 4-6 pekan. Ruam ini tidak memicu kerusakan permanen, namun dapat kambuh dengan gejala lebih ringan.

Kekambuhan ini umumnya tidak disertai nyeri sendi dan sakit perut, serta gejala akan hilang dengan sendirinya.

Baca juga artikel terkait KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno