Menuju konten utama

Apa Itu Long Covid: Ciri, Gejala, Penyebab dan Cara Mencegahnya

Penderita COVID-19 secara umum akan sembuh 2-6 pekan tapi untuk beberapa orang beberapa gejala akan dirasakan beberapa pekan setelah dinyatakan pulih.

Apa Itu Long Covid: Ciri, Gejala, Penyebab dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi Pasien Corona. foto/istockphoto

tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan long covid dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi penyintas COVID-19 yang berusia muda dan tanpa riwayat komorbid.

"Penderita COVID-19 secara umum akan sembuh 2-6 pekan tapi untuk beberapa orang beberapa gejala akan dirasakan beberapa pekan setelah dinyatakan pulih. Hal ini juga bisa dialami oleh mereka yang menderita gejala ringan, berusia muda atau anak-anak dan yang tidak punya komorbid," kata Wiku seperti melansir Antara.

Menurut Wiku, long covid adalah gejala sakit berkepanjangan yang diderita setelah tes COVID-19 menunjukkan hasil negatif.

Sedangkan melansir laman Medical News Todaylong covid adalah kondisi saat orang terus mengalami gejala COVID-19 lebih lama dari biasanya setelah awalnya tertular virus SARS-CoV-2.

"Pada sampel berusia 18-34 tahun yang sebelumnya sehat, 20 persen atau 1 dari 5 melaporkan menderita beberapa gejala berkepanjangan setelah menderita COVID-19," ungkap Wiku mengutip penelitian WHO.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa beberapa orang mungkin mengalami efek jangka panjang COVID-19, baik mereka memerlukan rawat inap atau tidak. Efek jangka panjang ini mungkin termasuk kelelahan, gejala pernapasan, dan gejala neurologis.

Namun, menurut Wiku, mereka yang menderita long covid tidak akan menularkan COVID-19 kepada mereka yang berada di sekitarnya.

Apa saja gelaja long covid

Wiku menjelaskan beberapa gejala yang mungkin dialami oleh penderita long covid, seperti kelelhan hingga sakit dada.

"Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat telah mengamati gejala berkepanjangan yang diderita long covid, umumnya adalah kelelahan, kesulitan bernafas, batuk, sakit persendian dan sakit dada," tambah Wiku.

Gejala lain yang mungkin ditemui adalah kesulitan berpikir dan berkonsentrasi atau sering disebut brain fog, depresi, sakit pada otot, sakit kepala, demam dan jantung berdebar.

"Meski kasusnya jarang ada juga komplikasi medis yang menyebabkan masalah kesehatan berkepanjangan di beberapa penyintas COVID-19," kata Wiku.

Secara lebih detail, adapun data CDC yang diperbarui hingga 13 November 2020 menunjukkan sejumlah gejala long covid adalah sebagai berikut:

1. Gejala Long Covid Paling Umum

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Batuk
  • Nyeri sendi
  • Nyeri dada
2. Gejala Long Covid Lain yang Dilaporkan:

  • Kesulitan berpikir dan konsentrasi (disebut juga "kabut otak")
  • Depresi
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Demam intermiten (suhu tubuh naik tiba-tiba dan lantas normal lagi)
  • Jantung berdebar cepat (jantung berdebar-debar)
3. Gejala Long Covid Lebih Serius, Tapi Jarang Dilaporkan:

  • Kardiovaskular: radang otot jantung
  • Pernapasan: kelainan fungsi paru
  • Ginjal: cedera ginjal akut
  • Dermatologis: ruam, rambut rontok
  • Neurologis: masalah penciuman dan rasa, masalah tidur, kesulitan konsentrasi, masalah memori
  • Psikiatri: depresi, kecemasan, perubahan mood.
Masalah-masalah tersebut mempengaruhi sistem organ tubuh yang berbeda antara lain terjadi pembengkakan otot jantung, masalah fungsi pada paru-paru, kerusakan ginjal akut, gatal-gatal dan rambut rontok serta masalah pada indra penciuman dan perasa.

"Saya harapkan dengan temuan ini masyarakat dapat lebih waspada dampak negatif pada kesehatan ini tidak hanya dirasakan pada komorbid bahkan kepada mereka berusia muda dan tidak memiliki komorbid," ungkap Wiku.

Dampak jangka panjang long covid pasti akan mempengaruhi produktifitas ke depannya. "Bila merasakan gejala segera ke fasilitas kesehatan terdekat," ujar Wiku.

Kapan harus ke dokter saat mengalami long covid?

Orang yang mengalami long covid dapat menghubungi dokter untuk meminta nasihat.

Namun, seseorang membutuhkan bantuan medis jika mengalami salah satu dari yang berikut:

- sesak napas yang memburuk

- nyeri dada yang tidak bisa dijelaskan

- keadaan kebingungan baru

- kelemahan

- perubahan penglihatan, pendengaran, atau ucapan

Jika ada yang membutuhkan perhatian medis segera, seseorang dapat menghubungi rumah sakit dan memberi tahu mereka bahwa mereka memiliki gejala yang mungkin terkait dengan COVID-19.

Pemulihan terkait long covid

Saat ini tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan dari COVID-19. Penelitian melaporkan bahwa orang mungkin mengalami gejala 60–90 hari setelah infeksi awal, dan beberapa orang mungkin mengalami gejala lebih lama dari ini.

Virus lain selain SARS-CoV-2 juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang. Menurut British Heart Foundation, durasi gejala virus lain menunjukkan bahwa gejala COVID-19 yang lama dapat hilang dalam waktu 3 bulan. Akan tetapi, beberapa orang mungkin terus merasa lelah hingga 6 bulan.

Namun, ini hanyalah perkiraan kasar, dan waktu pemulihan mungkin berbeda untuk setiap individu.

Cara Mencegah Long COVID-19

Cara terbaik untuk mencegah komplikasi jangka panjang ini adalah dengan mencegah COVID-19.

Strategi terbaik untuk mencegah infeksi COVID-19 pada remaja dan orang dewasa adalah memakai masker di tempat umum, menjaga jarak setidaknya 6 kaki dari orang lain, sering mencuci tangan, dan menghindari keramaian dan ruang terbatas atau berventilasi buruk.

Baca juga artikel terkait LONG COVID-19 atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH