Menuju konten utama

Apa Itu Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi & Detail Lokasinya

Peningkatan aktivitas Gunung Merapi ini tentu perlu diwaspadai, khususnya oleh masyarakat yang tinggal di sekitar area Gunung Merapi.

Apa Itu Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi & Detail Lokasinya
Gunung Merapi mengeluarkan asap sulfatara terlihat dari Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (11/1/2021). . ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.

tirto.id - Gunung Merapi terus mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dan saat ini berada di Level III (Siaga) sejak November 2020 lalu.

Hingga hari ini (15/1/2021) guguran lava pijar Gunung Merapi teramati satu kali dengan jarak luncur 400 meter ke arah hulu Kali Krasak pada pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Sebelumnya, pada Kamis (14/1/2021), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan bahwa telah terjadi 25 kali gempa guguran yang terjadi sejak pukul 00:00 sampai 06:00 WIB.

Peningkatan aktivitas Gunung Merapi ini tentu perlu diwaspadai, khususnya oleh masyarakat yang tinggal di sekitar area Gunung Merapi.

Guna mengidentifikasi mana saja zona rawan dan zona aman apabila terjadi bencana gunung meletus, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membagi kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi menjadi tiga kawasan

Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi

KRB I

KRB I (zona kuning) merupakan kawasan yang berpotensi terkena lahar atau banjir lahar, serta kemungkinan terdampak perluasan awan panas. Apabila terjadi letusan besar, kawasan KRB I berpotensi tertimpa material jatuhan seperti hujan abu atau lontaran batu (pijar).

Kawasan ini terletak di sepanjang sungai, dekat lembah, atau bagian hilir sungai yang berhulu dari puncak Gunung Merapi.

Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi, KRB I meliputi area yang berada di Barat, Barat Daya, dan Selatan Gunung Merapi.

Termasuk sepanjang sungai dekat Taman Rekreasi Watu Nganten Kecamatan Sawangan hingga sungai di Kecamatan Muntilan Magelang, sepanjang sungai di area Srumbung hingga sungai Progo, sepanjang Kali Krasak, sepanjang Kecamatan Candibinangun, Sleman hingga Malioboro, Yogyakarta, sepanjang kawasan Hutan Wisata Ledok Sambi hingga Bandara Adisucipto, sepanjang Kali Gendol dan Kali Opak Prambanan, dan sepanjang Jembatan Dam Kaliworo hingga Desa Mutihan, Klaten.

KRB II

KRB II (zona merah muda) yakni kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, lontaran batu, guguran, hujan abu lebat, serta aliran lahar.

Kawasan ini umumnya berada di lereng dan kaki Gunung Merapi. Pada kawasan ini masyarakat diharuskan mengungsi apabila terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi sesuai arahan pemerintah setempat.

Menurut peta, KRB II meliputi area sekeliling lereng kaki Gunung Merapi arah Utara, Barat, Barat Daya, Selatan, dan Tenggara. Area ini meliputi wilayah sekitar Kecamatan Dukun Magelang, Kecamatan Kemusu, Selo, Cepogo, dan Musuk Boyolali, Kecamatan Kemalang, Mansrienggo, Kompleks Candi Morangan Klaten, Kecamatan Cangkringan dan Pakem, Desa Wisata Ngelosari, Jembatan Gantung Kali Boyong, dan kawasan Kaliurang Sleman, serta Kecamatan Srumbung dan Kecamatan Ngablak Magelang.

KRB III

Sementara, KRB III (zona merah) merupakan kawasan yang paling dekat dengan puncak Gunung Merapi dan paling berbahaya jika terjadi erupsi.

Area ini berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu (pijar), dan hujan abu lebat. Karena tingkat kerawanannya yang tinggi, KRB III tidak direkomendasikan sebagai hunian tetap.

Menurut peta, KRB III meliputi Kecamatan Cangkringan, (termasuk Desa Kepuharjo, Desa Umbulharjo, Desa Glagaharjo), Kecamatan Pakem (termasuk Desa Hargobinangun dan Purwobinangun), dan Kecamatan Turi (termasuk Desa Girikerto dan Wonokerto), Kabupaten Sleman.

Ketahui Zona Aman dengan Peta Digital

Untuk meningkatkan proses identifikasi zona aman bagi masyarakat BNPB membuat peta digital yang dapat diakses secara luas.

Peta digital ini dibuat melalui aplikasi Google Maps dan dapat dimanfaatkan ketika Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas. Peta digital ini juga berguna untuk mengetahui area mana saja yang termasuk KRB dan perlu dievakuasi.

Berikut ini cara untuk mengakses peta digital BNPB:

    • Buka browser apapun yang tersedia di perangkat (Google Chrome, Safari, UC Browser, dan sebagainya)
    • Peta akan terbuka, klik simbol "+" untuk memperbesar ukuran peta. Area yang berwarna merah merupakan KRB III, merah muda merupakan KRB II, dan warna kuning merupakan KRB I.
    • Pastikan lokasi berada di luar zona Siaga.

Baca juga artikel terkait MERAPI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari