Menuju konten utama
Info Kesehatan

Apa Itu Kardiomiopati: Jenis, Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Apa itu kardiomiopati yang bisa menyebabkan penderitanya mengalami gagal jantung? Bagaimana gejala dan cara pengobatannya?

Apa Itu Kardiomiopati: Jenis, Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
Ilustrasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kardiomiopati merupakan penyakit yang berkaitan dengan otot jantung, di mana jantung sulit untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Penyakit kardiomiopati dapat menyebabkan penderitanya mengalami gagal jantung.

Dikutip laman Mayo Clinic, jenis utama kardiomiopati ada tiga, yakni kardiomiopati dilatasi, hipertrofik, dan restriktif.

Sementara dua jenis lainnya adalah displasia ventrikel kanan aritmogenik dan kardiomiopati tidak terklasifikasi.

Jenis Kardiomiopati

Berikut ini penjelasan dari jenis utama kardiomiopati dan jenis kardiomiopati lainnya:

1. Kardiomiopati dilatasi.

Pada jenis kardiomiopati ini, ruang pemompaan utama jantung, ventrikel kiri menjadi membesar (melebar) dan tidak dapat secara efektif memompa darah keluar dari jantung.

Meskipun jenis ini dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, itu paling sering terjadi pada orang paruh baya dan lebih cenderung mempengaruhi pria.

Penyebab paling umum adalah penyakit arteri koroner atau serangan jantung. Namun, bisa juga disebabkan oleh perubahan genetik.

2. Kardiomiopati hipertrofik.

Jenis ini melibatkan penebalan otot jantung yang tidak normal, yang membuat jantung lebih sulit bekerja. Ini sebagian besar mempengaruhi otot ruang pemompaan utama jantung (ventrikel kiri).

Kardiomiopati hipertrofik dapat berkembang pada usia berapa pun, tetapi kondisinya cenderung lebih parah jika terjadi selama masa kanak-kanak.

Kebanyakan orang dengan jenis kardiomiopati ini memiliki riwayat penyakit dalam keluarga. Beberapa perubahan genetik telah dikaitkan dengan kardiomiopati hipertrofik.

3. Kardiomiopati restriktif.

Pada tipe ini, otot jantung menjadi kaku dan kurang fleksibel, sehingga tidak dapat mengembang dan terisi darah di antara detak jantung.

Jenis kardiomiopati yang paling tidak umum ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering menyerang orang yang lebih tua.

Kardiomiopati restriktif dapat terjadi tanpa alasan yang diketahui (idiopatik), atau dapat disebabkan oleh penyakit di tempat lain di tubuh yang mempengaruhi jantung, seperti amiloidosis.

4. Displasia ventrikel kanan aritmogenik.

Pada jenis kardiomiopati yang langka ini, otot di ruang jantung kanan bawah (ventrikel kanan) digantikan oleh jaringan parut, yang dapat menyebabkan masalah irama jantung. Ini sering disebabkan oleh perubahan genetik.

5. Kardiomiopati tidak terklasifikasi.

Ini adalah jenis kardiomiopati lain yang tidak termasuk dalam kategori-kategori sebelumnya.

Gejala & Penyebab Kardiomipati

Gejala kardiomiopati pada setiap orang berbeda, bahkan menurut laman Cleveland Clinic, beberapa penderita pada awalnya tidak merasakan gejala kardiomiopati.

Namun saat penyakitnya berkembang, penderita akan mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Kelelahan.
  • Jantung berdebar-debar (detak jantung cepat).
  • Sesak nafas (dispnea).
  • Pembengkakan (edema) di kaki, betis atau pergelangan kaki.
  • Sinkop (pingsan).
Lalu apa yang menyebabkan seseorang bisa mengalami kardiomiopati?

Kardiomiopati dapat dikategorikan berdasarkan dua penyebab umum. Kedua kategori tersebut adalah:

1. Kardiomiopati iskemik, yang disebabkan oleh serangan jantung atau penyakit arteri koroner (CAD).

2. Kardiomiopati non-iskemik, jenis yang tidak terkait dengan CAD.

Meskipun para ahli kesehatan belum mengetahui secara pasti penyebab utama kardiomiopati (idiopatik), namun beberapa faktor atau kondisi dapat meningkatkan risiko kardiomiopati, termasuk:

  • Penyakit autoimun, seperti penyakit jaringan ikat.
  • Kondisi yang merusak jantung, seperti penyakit kolesterol tinggi, hemokromatosis atau sarkoidosis.
  • Kondisi endokrin, seperti diabetes atau penyakit tiroid.
  • Riwayat keluarga dengan gagal jantung, kardiomiopati, atau henti jantung mendadak.
  • Serangan jantung sebelumnya.
  • Kehamilan.

Infografik SC Kardiomiopati

Infografik SC Kardiomiopati. tirto.id/Tino

Pengobatan Kardiomiopati

Perawatan kardiomopati tergantung pada jenis kardiomiopati yang dialami penderita dan keseriusan kondisi pasien.

Seperti dikutip situs UPMC, tidak ada obat pasti untuk kardiomiopati, tetapi kebanyakan orang dapat hidup lebih lama dan sehat di bawah pengawasan dokter, dengan pilihan pengobatan kardiomiopati berikut ini:

  • Perubahan gaya hidup
  • Menghentikan penggunaan alkohol
  • Memantau asupan garam
  • Obat dokter
  • Menjaga tensi darah tetap stabil
  • Mengelola stres
  • Bantu pompa jantung dengan aktif bergerak sesuai saran dokter
  • Kurangi kelebihan cairan
  • Perangkat implan bedah yang membantu menjaga irama jantung yang tepat
  • Prosedur ablasi
  • Menghilangkan jaringan jantung ekstra untuk mengurangi penebalan
  • Membantu jantung bekerja lebih baik
  • Transplantasi jantung (untuk jantung yang rusak parah)
  • Pilihan bedah untuk kardiomiopati
Jika penyumbatan aliran darah dari ventrikel kiri ke tubuh sangat parah, otot jantung yang menebal dapat dipangkas dengan menggunakan salah satu dari dua teknik bedah di bawah ini:

  1. Miektomi bedah, ini merupakan operasi jantung terbuka yang dilakukan untuk memotong bagian otot yang menebal dan menghilangkan hambatan aliran darah.
  2. Ablasi septum alkohol, yakni prosedur kateterisasi jantung yang digunakan untuk memasukkan kateter ke salah satu arteri kecil yang membawa darah ke septum yang menebal secara tidak normal; alkohol disuntikkan ke dalam arteri untuk mengurangi ukuran otot.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya