tirto.id - Hari Argania Internasional diperingati pada 10 Mei setiap tahunnya. Peringatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran internasional tentang pohon argan yang meliputi ekosistem dan sisi penting keberadaannya. Tema Hari Argania Internasional 2022 yaitu "Pohon Argan, Simbol Ketahanan".
Mengutip Morocco World News, minyak Argan diproduksi sekira 4.000 - 6.000 ton per tahun. Hal itu menjadikan Maroko sebagai pengekspor utama produk berbasis argan ke pasar internasional.
Minyak argan memiliki banyak manfaat dan menjadi salah satu jenis minyak paling langka. Minyak ini mampu mencegah penyakit kardiovaskular dan telah dijadikan bahan dalam masakan, obat-obatan, hingga kosmetik. Kebaikan minyak ini bagi kulit telah mendapat pengakuan secara ilmiah.
Mengutip laman United Nation (UN), pohon argan menjadi spesies asli wilayah sub-Sahara Maroko yang ada di barat daya negara itu. Di lembah Souss Massa, hutan Argan telah menutupi 70 persen areanya dan 90 persen ekonomi di Souss Massa ditunjang dari produk berbasis argan.
Pohon bernama ilmiah Argania spinosa ini tumbuh di daerah kering dan semi kering. Pohon ini mampu bertahan pada lingkungan keras yang langka air, serta pada tanah yang berisiko erosi dan rusak. Pohon Argan juga dikenal sebagai Arganeraie yang menjadi spesies penentu ekosistem hutan.
Dengan mempertimbangkan besarnya manfaat dari pohon argan, maka keberadaannya tidak hanya perlu ditunjang dengan konservasi semata. Namun, argan turut menjadi salah satu aset alam untuk penelitian dan pengembangan sosial ekonomi dalam pemanfaatannya pada kehutanan, pertanian, dan peternakan. Sebab, pohon tersebut tidak hanya bisa diambil minyaknya.
Hutan pohon argan menyediakan hasil hutan, buah-buahan, dan makanan ternak. Daun dan buahnya bisa dimakan, serta menjadi cadangan makanan bagi semua ternak pada musim kemarau. Ranting dan cabangnya dipakai untuk kayu bakar. Lalu, bijinya diambil minyaknya untuk keperluan pengobatan, kuliner, dan industri kosmetik.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menambahkan pohon argan ke Daftar Representatif UNESCO untuk Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2014. Sebelumnya, di tahun 1988, UNESCO telah menetapkan daerah produksi endemik argan sebagai Cagar Biosfer Arganeraie.
Pada Desember 2018, FAO memberi pengakuan pada sistem agro-sylvo-pastoral berbasis Argan di wilayah Ait Souab - Ait Mansour di Maroko sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Secara Global. Selanjutnya, Majelis Umum PBB mencanangkan 10 Mei sebagai Hari Argania Internasional pada tahun 2021 atas usulan Maroko dan disponsori 113 anggota PBB.
Fakta seputar pohon Argan
Pohon Argan dikenal memiliki berbagai fakta yang cukup lekat padanya. Berikut 5 fakta seputar argan:
1. Pohon argan bisa bertahan pada suhu hingga 50° celsius;
2. Pohon argan adalah benteng sejati melawan kerasnya gurun, yang tingginya mencapai 10 meter dan bisa hidup selama 200 tahun;
3. Pohon argan menjadi simbol keabadian dan perlawanan. Pohon ini memiliki nilai simbolis dan emosional yang kuat bagi masyarakat setempat;
4. Minyak argan diberikan sebagai hadiah pernikahan dan digunakan secara luas dalam persiapan hidangan pesta;
5. Dibutuhkan sekitar 150 kg buah dari pohon Argan untuk menghasilkan 3 liter minyak argan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yantina Debora