Menuju konten utama

Apa Itu Benzena Zat Pemicu Kanker dalam Dry Shampoo Unilever?

Apa itu benzena yang diduga ada dalam produk dry shampoo Unilever dan memicu kanker?

Apa Itu Benzena Zat Pemicu Kanker dalam Dry Shampoo Unilever?
Ilustrasi Reaksi Kimia. foto/isotkcphoto

tirto.id - Unilever menarik secara sukarela 19 merek dry shampoo populer yang dijual di Amerika Serikat. Produk tersebut diduga memiliki kandungan benzena, bahan kimia yang menyebabkan kanker.

Paparan benzena, yang diklasifikasikan sebagai karsinogen, dapat terjadi melalui inhalasi, konsumsi, atau melalui kontak kulit dan dapat menyebabkan kanker termasuk leukemia dan kanker darah.

Manusia terpapar benzena setiap hari melalui hal-hal seperti asap tembakau dan deterjen, tetapi paparan dapat dianggap berbahaya tergantung pada dosis dan durasi kontak, menurut CDC.

Unilever mengatakan bahwa mereka menarik produk "karena bersikap hati-hati" dan bahwa perusahaan belum menerima laporan tentang kejadian buruk yang berkaitan dengan penarikan tersebut hingga saat ini.

Produk yang ditarik kembali diproduksi sebelum Oktober 2021 dan pengecer telah diberitahu untuk menarik produk yang terkena dampak dari rak pembelian.

Apa Itu Benzena yang Memicu Kanker?

Benzena adalah bahan kimia dengan ciri tidak berwarna atau kadang berwarna kuning muda, memiliki bau manis, dan sangat mudah terbakar. Benzena menguap ke udara dengan sangat cepat.

Benzena terbentuk dari proses alam dan aktivitas manusia. Sumber alami benzena termasuk gunung berapi dan kebakaran hutan. Benzena juga merupakan bagian alami dari minyak mentah, bensin, dan asap rokok.

Beberapa industri menggunakan benzena untuk membuat bahan kimia lain sebagai bahan dasar pembuatan plastik, resin, nilon, dan serat sintetis. Benzena juga digunakan untuk membuat beberapa jenis pelumas, karet, pewarna, deterjen, obat-obatan, dan pestisida.

Udara luar ruangan mengandung kadar benzena yang rendah dari asap tembakau, pompa bensin, knalpot kendaraan bermotor, dan emisi industri.

Benzena bisa menyebabkan sel-sel dalam tubuh tidak bekerja dengan benar. Misalnya, dapat menyebabkan sumsum tulang tidak menghasilkan cukup sel darah merah, yang dapat menyebabkan anemia.

Selain itu, dapat merusak sistem kekebalan tubuh dengan mengubah kadar antibodi dalam darah dan menyebabkan hilangnya sel darah putih.

Keseriusan keracunan yang disebabkan oleh benzena tergantung pada jumlah, rute, dan lama waktu paparan, serta usia dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dari orang yang terpapar.

Orang yang menghirup benzena tingkat tinggi dapat mengalami tanda dan gejala berikut dalam beberapa menit hingga beberapa jam:

  • Kantuk
  • Pusing
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Sakit kepala
  • Tremor
  • Kebingungan
  • Ketidaksadaran
  • Kematian (pada tingkat yang sangat tinggi)
Makan makanan atau minuman yang mengandung benzena tingkat tinggi dapat menyebabkan gejala berikut dalam beberapa menit hingga beberapa jam:

  • Muntah
  • Sakit perut
  • Pusing
  • Kantuk
  • Kejang
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Kematian (pada tingkat yang sangat tinggi)
Jika seseorang muntah karena menelan makanan atau minuman yang mengandung benzena, muntahan tersebut dapat terhisap ke dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan dan batuk.

Paparan langsung pada mata, kulit, atau paru-paru terhadap benzena dapat menyebabkan cedera jaringan dan iritasi.

Efek utama benzena dari paparan jangka panjang adalah pada darah. (Paparan jangka panjang berarti paparan satu tahun atau lebih).

Beberapa wanita yang menghirup benzena tingkat tinggi selama berbulan-bulan memiliki periode menstruasi yang tidak teratur dan penurunan ukuran indung telur mereka.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (DHHS) telah menetapkan bahwa benzena menyebabkan kanker pada manusia.

Paparan jangka panjang terhadap kadar benzena yang tinggi di udara dapat menyebabkan leukemia, kanker organ pembentuk darah.

Baca juga artikel terkait BENZENA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya