tirto.id - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi mengalami peningkatan yang cukup signifikan berdasarkan hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai Rabu (9/3/2022) malam.
Berikut kronologi peningkatan aktiivitas vulkanik Gunung Merapi berdasarkan pada catatan BPPTKG.
Melalui akun Twitter resmi BPPTKG menjelaskan bahwa awan panas guguran Gunung Merapi mulai terjadi pada Rabu (9/3/2022) pukul 23.18 WIB. Hingga sekitar pukul 23.53 WIB, BPPTKG menginformasikan bahwa guguran awan panas tersebut masih terjadi.
"Awan panas guguran Merapi tanggal 9 Maret 2022 terjadi mulai pukul 23.18 WIB dan hingga saat ini (sekitar pukul 23.53 WIB) masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati daerah potensi bahaya yang telah ditetapkan serta meningkatkan kewaspadaan," ujar BPPTKG.
BPPTKG menjelaskan bahwa awan panas guguran Gunung Merapi tersebut meluncur ke arah Tenggara, sedangkan arah angin di puncak Merapi mengarah ke Barat.
Kemudian, pada pukul 23.48 WIB Pos Babadan melaporkan terjadi hujan abu. Lantas, pada pukul 00.14 WIB intensitas seismik mulai mengecil dan visual Gunung Merapi mulai tertutup kabut.
Namun, tak berselang lama, pada pukul 00.23 WIB, menurut BPPTKG seismik kembali meningkat.
Berdasarkan catatan BPPTKG, awan panas guguran Gunung Merapi (APG) 9 Maret 2022 terjadi pada pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44, 23.53, dan 10 Maret 2022 terjadi pada pukul 00.22 WIB.
APG tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 75 mm dan durasi maksimal 570 detik. Jarak luncur kurang lebih 5 kilometer ke arah Tenggara dan arah angin ke barat laut.
"Beberapa wilayah sudah mulai melaporkan terjadi hujan abu seperti Desa Tlogolele, Desa Gantang, Kecamatan Sawangan," kata BPPTKG.
Sementara itu, redaksi Tirto juga memperoleh sebuah video dari Remon, salah seorang anggota Komunitas Pasag Merapi, SKSB, Ksm. Dalam video tersebut terlihat adanya hujan abu cukup tebal pada pukul 00.11 WIB di Pos Babadan akibat erupsi Gunung Merapi.
Remon juga menjelaskan bahwa saat ini sebagian warga rentan yang berada di Kalitengah mulai mengungsi.
"Warga rentan Kalitengah Lor bergeser di posko bale Kelurahan Glagaharjo," ujar Remon saat dihubungi redaksi Tirto.
Sementara itu, Fod Stamet Yogyakarta, Nurhadi saat dihubungi redaksi Tirto menjelaskan bahwa sebaran hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi belum dapat teramati.
"Sebaran debu vulkanik tidak dapat teramati karena tertutup awan," ujarnya.
Berikut laporan aktivitas Gunung Merapi menurut BPPTKG untuk periode pengamatan Rabu (9/3/2022) pukul 18:00-24:00 WIB dan Rabu (9/3/2022) pukul 00:00-24:00 WIB.
Info Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
09-03-2022 18:00-24:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 15-19 °C, kelembaban udara 77-84 %, dan tekanan udara 568-687 mmHg.
Visual
● Gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
● Teramati 5 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 5.000 meter mengarah ke tenggara..
Kegempaan
■ Awan Panas Guguran
(Jumlah : 5, Amplitudo : 69-75 mm, Durasi : 155.2-570.8 detik)
■ Guguran
(Jumlah : 31, Amplitudo : 3-36 mm, Durasi : 26.5-196.8 detik)
Info Gunung Merapi periode pengamatan 9/3/2022 pukul 00:00-24:00 WIB
Meteorologi
Cuaca berawan,mendung. Angin bertiup lemah,sedang ke arah timur,barat. Suhu udara 15-25 °C, kelembaban udara 77-99 %, dan tekanan udara 566-717 mmHg.
Visual
● Gunung kabut 0-I,kabut 0-II,kabut 0-III,jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang,tebal dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah.
● Teramati 5 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 5000 meter mengarah ke tenggara.
● Teramati guguran lava pijar 7 kali jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.
Kegempaan
■ Awan Panas Guguran
(Jumlah : 5, Amplitudo : 69-75 mm, Durasi : 155.2-570.8 detik)
■ Guguran
(Jumlah : 128, Amplitudo : 3-41 mm, Durasi : 24-196.8 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 3, Amplitudo : 3-4 mm, Durasi : 15-23.1 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 1, Amplitudo : 3 mm, S-P : 0.88 detik, Durasi : 8.1 detik)
■ Tektonik Jauh
(Jumlah : 1, Amplitudo : 3 mm, S-P : tidak terbaca, Durasi : 93 detik)
Keterangan lain
Intensitas seismik masih tinggi
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya