Menuju konten utama

Anthoine Hubert Adalah Bukti Lomba Motorsport Tak Bisa Aman

Meninggalnya Anthoine Hubert dalam kecelakaan di sirkuit Spa-Francorchamps, Grand Prix Belgia, membuktikan bahwa balap motor tidak sepenuhnya aman. 

Anthoine Hubert Adalah Bukti Lomba Motorsport Tak Bisa Aman
Anthoine Hubert. FOTO/wikipedias

tirto.id - Kematian Anthoine Hubert, dalam kecelakaan di sesi sprint race Formula 2 pada Grand Prix Belgian, Sabtu (31/8/2019), menjadi bukti bahwa lomba motorsport tidak pernah aman.

Padahal, FIA selaku federasi otomatif internasional, telah melakukan sejumlah perubahan demi memberi jaminan keaamanan pada pembalap.

Hasil dari sejumlah perubahan yang dilakukan oleh FIA pun sebetulnya cukup bagus. Sejak insiden yang membuat Jules Bianchi, mengalami cedera kepala di Grand Prix Jepang 2014, dan meninggal sebulan kemudian, belum pernah ada kejadian yang membuat pembalap Formula meninggal di lintasan balap.

Dilansir dari motorsport, juara dunia Formula 1 2018, Lewis Hamilton, pun mengakui bahwa setiap pembalap mempertaruhkan nyawanya saat balapan.

Kendati dibekali alat keamanan yang dianggap cukup, namun Hamilton, menyebut semua itu tak bisa menjami keselamatan pembalap.

"Jika salah satu dari Anda menonton dan menikmati olahraga ini dan berpikir sejenak apa yang kita lakukan adalah aman, maka [pikiran] itu kesalahan besar Anda," kata Lewis Hamilton, dikutip motorsport.

"Semua pembalap ini mempertaruhkan nyawanya ketika mereka mencapai lintasan dan orang perlu menghargai itu secara serius karena itu tidak cukup dihargai,” tambah pembala Mercedes tersebut.

Pendapat Hamilton itu pun dibenarkan oleh Andrew Benson, yang merupakan kepala redaksi rubrik motorsport di BBC.

Menurut Benson, setiap pembalap tidak ada yang ingin terluka, tetapi karena ingin lebih baik dari yang lain, setiap pembalap harus mengambil resiko tinggi, demi menjadi yang terbaik.

“Tentu saja mereka tidak ingin terluka, atau lebih buruk, tetapi fakta bahwa mereka dapat menambahkan semangat ekstra untuk suatu kegiatan yang sudah memberi imbalan kepada para peserta yang tidak bisa dialami di tempat lain,” tulis Andrew Benson dikutip BBC.

“Risiko yang mereka ambil adalah bagian yang melekat dari kecintaan [terhadap olahraga] itu, bagi sebagian orang, hal itu sangat sulit untuk dipahami,” tambahnya.

Untuk memastikan dirinya selamat, setiap pembalap harus bisa mengontrol keberanian, keterampilan, dan kegembiraannya [saat melewati lawan].

Di sisi lain, mereka juga harus memacu mobilnya terus dalam kecepatan tinggi, dan terus mencoba mengalahkan orang lain.

“[Mereka] harus mengendalikan mobil balap di ujung persaingan dengan kecepatan tinggi, dan mencoba untuk mengalahkan orang lain. Saat [berhasil] melakukannya, maka akan membuat pembalap menonjol dari orang lain, dan membuatnya berbeda dari kebanyakan olahraga lainnya,” tambah Andrew Benson.

Dan kejadian yang menimpa Anthoine Hubert, adalah gambaran dari keinginan pembalap untuk tampil menonjol dan mengalahkan pembalap lain.

Ketika Hubert, mencoba memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, Giuliano Alesi, tak mampu mengendalikan mobilnya, sehingga Anthoine Hubert, mencoba menghindar.

Namun di saat bersamaan Juan Manuel Correa, juga melaju dengan kecepatan tinggi dari arah belakang dan menabrak Hubert.

Pembalap yang masih berusia 22 tahun itu meninggal di Sirkuit Spa-Francorchamps, Grand Prix Belgia 2019.

Baca juga artikel terkait PEMBALAP atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Yandri Daniel Damaledo