Menuju konten utama

Antechinus, Hewan yang Mati Usai Berhubungan Seks

Antechinus akan segera mati usai berhubungan seks, yang satu prosesnya bisa berlangsung hingga 14 jam.

Antechinus, Hewan yang Mati Usai Berhubungan Seks
Ilustrasi Hewan Antechinus, FOTO/iStockphoto

tirto.id - Perjalanan hidup hewan yang mirip tikus, Antechinus akan berakhir segera setelah mereka melakukan hubungan seksual.

Dalam artikel yang diterbitkan National Geographic melaporkan, hidup hewan tersebut ini sangat singkat dan berpusat pada jenis kelamin untuk genus Antechinus. Enam bulan setelah mereka lahir, hewan karnivora kecil ini mencapai dewasa.

Lima bulan kemudian, mereka menambah berat badan untuk dibakar saat berhubungan seks, kata ahli biologi mamalia Andrew Baker dari Universitas Teknologi Queensland Australia.

Kemudian, hewan ini memasuki "periode satu hingga tiga minggu di mana mereka menghabiskan seluruh waktu mereka untuk kawin."

Jantan memperebutkan betina, terjadi perkawinan sembarangan, dan satu proses dapat berlangsung hingga 14 jam.

Tidak heran, seperti yang diamati oleh Baker, bahwa "kedua jenis kelamin menjadi sangat stres."

Kematian si jantan Antechinus disebabkan karena banyaknya produksi hormon kortisol dalam tubuh kecil mereka sehingga beracun.

Menurut Baker, mereka juga memiliki testosteron yang akan mengalir saat mencoba membuat Antachinus betina.

“Testosteron terus memacu kortisol ketika harus dimatikan. Ketika kortisol mencapai tingkat toksik, sistem kekebalan tubuh pria dan lainnya gagal, dan mereka mati pada ulang tahun pertama mereka. Populasi Antechinus tinggal separoh sampai betina melahirkan 4 sampai 14 anak seukuran kacang jeli dan setelah enam bulan kemudian, akan menjadi dewasa,” kata Baker dalam artikel yang sama.

Antechinus ditemukan pertama kali pada tahun 2013 di sebuah tempat yang basah di Queensland, Australia oleh Dr. Andrew Baker. Hewan ini memiliki dua jenis yang berbeda, yaitu berkepala hitam dan perak.

Oleh para ilmuwan, Antechinus juga dijuluki “Suicidal Sex” karena ekstrimnya proses pembuahan hewan ini yang mengakibatkan kematian.

Antechinus harus menunggu seumur hidupnya untuk melakukan hubungan sex yang panjang dan brutal hingga kemudian mati.

Matinya Antachinus karena alasan yang unik ini menjadikan salah satu penyebab spesial hewan ini terancam punah.

Harian Straitstimes melaporkan, pada bulan Mei 2018 ilmuwan telah memberikan peringatan akan terancamnya kepunahan hewan berkaki empat ini.

“Perubahan iklim, hilangnya habitat dan hama liar juga mengancam spesies seperti tikus, dengan para ilmuwan khawatir mereka akan segera mati di negara yang terkenal memiliki tingkat kepunahan mamalia tertinggi di dunia,” tulis Straitstimes.

Dengan tekanan eksternal seperti sumber makanan pengurangan perubahan iklim, Dr Baker mengatakan timnya bergegas untuk menemukan populasi lain di Australia untuk mempelajari bagaimana mereka dapat melindungi habitat antechinus dan menyelamatkan spesies dengan lebih baik.

Baca juga artikel terkait HEWAN LIAR atau tulisan lainnya dari Alifa Justisia

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alifa Justisia
Editor: Yandri Daniel Damaledo