tirto.id - Di tengah tantangan ekonomi global, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memperkuat langkahnya untuk mencapai optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas inti perusahaan. Anggota Holding Industri Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID) ini mengumumkan targetnya untuk tahun 2024, dengan menggarisbawahi komitmen kuatnya dalam mengelola biaya dengan tepat dan efisien guna memaksimalkan kinerja komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Pada sektor feronikel, seperti dikutip dari rilis perusahaan, Antam menetapkan target produksi dan penjualan yang optimal. Dalam tahun 2024, Antam mengejar volume produksi dan penjualan sebesar 22.464 ton nikel dalam feronikel (TNi). Target ini meningkat 12% dibandingkan dengan realisasi penjualan pada tahun 2023.
“Ini menandai peningkatan signifikan dari capaian tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 5% dan 12%,” ujar Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/3/2024).
Menurut Syarif, keputusan ini tidak dibuat begitu saja, melainkan melalui pertimbangan matang terhadap kondisi pasar global dan stabilitas operasional pabrik feronikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Komoditas bijih nikel tidak ketinggalan pula dalam perhitungan. Antam menargetkan peningkatan produksi bijih nikel konsolidasian hingga 53% dari capaian produksi tahun 2023, dengan total produksi mencapai 20,58 juta wet metric ton (wmt). Target penjualan bijih nikel juga mengalami lonjakan sebesar 60% dari capaian penjualan tahun 2023, mencapai 18,75 juta wmt. Langkah ini selaras dengan proyeksi pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri.
Pada komoditas emas, Antam menargetkan produksi 958 kg emas dan menjualnya sebanyak 37.354 kg. Dengan pertumbuhan penjualan emas sebesar 43% dari realisasi penjualan tahun 2024, Antam mengarahkan fokusnya pada inovasi dalam penjualan logam mulia serta meningkatkan basis pelanggan di pasar domestik.
Lebih lanjut Syarif menjelaskan, dalam komoditas bijih bauksit, Antam memiliki target produksi sebesar 3,47 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan.
“Saat ini perusahaan mengarahkan berfokus pada pengembangan pasar domestik, dengan target penjualan sebesar 3,05 juta wmt, menandai peningkatan signifikan 103% dari capaian penjualan tahun sebelumnya,” terangnya.
Dalam menjalankan strateginya untuk meningkatkan volume penjualan produk-produk alumina, Antam melalui entitas anak perusahaan, PT Indonesia Chemical Alumina, menargetkan produksi alumina sebesar 160.000 ton alumina dan penjualan sebesar 170.000 ton alumina. Meskipun target produksi alumina relatif stabil dibandingkan capaian tahun sebelumnya, penjualan alumina meningkat sebesar 16% dari capaian penjualan tahun 2023.
Dengan semangat yang kuat dan fokus yang tajam, Antam siap menghadapi tahun 2024 dengan optimisme dan keyakinan dalam mencapai target produksi dan penjualan yang diamanahkan.
“Melalui upaya keras dan strategi yang matang, perusahaan ini tidak hanya bertujuan untuk mencapai keunggulan operasional, tetapi juga untuk terus memberikan kontribusi positif bagi industri pertambangan Indonesia,” tutup Syarif.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis