tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meniadakan sistem ganjil genap (gage) di pasar dalam Pembatasan Berskala Besar (PSBB) transisi tahap I ini yang diperpanjang.
Selain itu, jam operasionalnya akan dikembalikan seperti semula sesuai dengan kebijakan pasar tersebut. Tujuannya agar menyebar jumlah kedatangan orang di pasar.
"Jam operasinya akan dikembalikan normal, [Sistem] ganjil genap ditiadakan," kata Anies di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (1/7/2020).
Meski demikian, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu menuturkan jumlah orang yang masuk ke dalam pasar akan dikendalikan, yaitu 50 persen dari kapasitas.
“Ini [pembatasan orang yang masuk pasar] dikendalikan dengan petugas yang ditempatkan di pintu masuk pasar, untuk mengendalikan jumlah orang dalam satu waktu,” kata dia.
Anies menuturkan jika pasar merupakan area utama yang sering menjadi tempat penularan COVID-19. Berdasarkan catatan Pemprov DKI, terdapat 19 pasar yang sempat ditutup sementara selama Juni 2020.
Anies menjelaskan pasar yang dikelola oleh Pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya sebanyak 155, dan terdapat 150 pasar berbasis komunitas yang beroperasi di masyarakat.
"Ke depan unsur TNI-Polri, ASN akan diterjunkan mengawasi secara ketat 300 pasar di DKI Jakarta," jelas dia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz