tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku belum bisa berkomentar banyak ihwal sosok calon wakil gubernur DKI yang menggantikan Sandiaga Uno. Menurut Anies, belum ada nama calon wakil gubernur yang diterimanya karena sampai dengan saat ini pembahasan masih berlangsung di tingkat partai pengusungnya, yakni Partai Gerindra dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera).
“Itu semua adalah hal yang kita dengar dari pernyataan-pernyataan. Selama masih dalam pernyataan, saya tidak bisa memberikan komentar lebih jauh,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (26/10/2018).
Setelah sempat meredup, isu terkait calon pendamping Anies dalam menjalankan roda pemerintahan di DKI kembali mencuat. Setidaknya ada dua nama yang disebut-sebut telah disepakati Gerindra dan PKS.
Kendati demikian, kedua nama tersebut masih belum terungkap secara jelas. Tirto sudah mencoba untuk menanyakan terkait kemajuan perkembangan proses pemilihan calon wakil gubernur DKI kepada anggota Majelis Syuro DPP PKS Triwisaksana, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, dan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi pada hari ini (26/10/2018). Namun baik panggilan telepon maupun pesan singkat ke ketiganya tidak direspons.
Oleh karena belum adanya kejelasan nama, Anies pun mengatakan bahwa dirinya masih terus menantikan keputusan partai.
“Saya menunggu sampai ada pembicaraan lebih jauh. Kalau sudah ada pembicaraan itu, barulah kita tahu [siapa sosoknya],” ucap Anies.
Sejak Sandiaga Uno resmi meletakkan jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI pada 27 Agustus 2018, baik Gerindra maupun PKS memang terlihat terus mengulur penetapan pengganti Sandiaga. Namun setidaknya ada tiga nama yang santer disebut-sebut tengah dipersiapkan untuk menjadi pengganti Sandiaga. Dari PKS mengajukan sosok Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, sedangkan Gerindra mengusung M. Taufik.
Beberapa waktu lalu, Anies sempat menyampaikan kriteria wakil gubernur yang dinilainya tepat menggantikan Sandiaga. Ia berharap wakil gubernur nantinya bisa memiliki visi yang sama dengan dirinya, serta tidak menjadikan DKI Jakarta sebagai arena politik.
“Harus siap untuk all out, tidak memikirkan yang lain-lain. Menaruh konsentrasinya di sini,” ucap Anies pada 20 September 2018 lalu.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yulaika Ramadhani