Menuju konten utama

Amalan 1 Muharam: Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun hingga Puasa

Untuk menyambut bulan Muharam ada beberapa amalan yang bisa dilakukan, apa saja amalan 1 muharram? 

Amalan 1 Muharam: Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun hingga Puasa
Anak Nagari Subarang memainkan gendang tasa sebelum melakukan prosesi mengambil tanah di Simpang Tabuik, Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (21/9Zulkifli Hasan didampingi Yandri Susanto serta Zaenudin Hasan, Mulfachri Harahap dan Eddy Soeparno melakukan ramah tamah disela pembukaan pembukaam Temu Legislatif PAN Tingkat Nasional di Jakarta, Kamis (21/9/2017). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

tirto.id - Untuk menyambut bulan Muharam ada beberapa amalan yang bisa dilakukan, apa saja amalan 1 muharram?

Muharam termasuk bulan yang dimuliakan. Sebagaimana dilansir nu.or.id saking mulianya, bulan ini dijuluki dengan syahrullah (bulan Allah).

Muharam dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat amalan sunah yang sangat dianjurkan untuk melakukannya.

Amalan 1 Muharram

Bulan pertama dalam hitungan kalender Qamariyah ini terdapat anjuran amalan sunah, di antaranya adalah puasa dan memperbanyak sedekah.

Doa akhir dan awal tahun sudah bisa dilantunkan. Dalam Ini Doa Rasulullah SAW di Awal Tahun yang ditulis Alhafiz K disebutkan bacaan lengkap doa-doa menyambut Tahun Baru umat muslim ini.

Bacaan Doa Akhir Tahun

Doa ini dicantumkan oleh Sayid Utsman bin Yahya dalam karyanya Maslakul Akhyar sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku.

Bacaan Doa Awal Tahun

Berikut ini doa Rasulullah SAW di awal tahun seperti disebutkan Sayid Utsman bin Yahya dalam Maslakul Akhyar.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.

Amalan di Bulan Muharram

Amalan sunah yang dimaksud ialah puasa. Kesunahan puasa di bulan Muharam didasarkan pada hadits riwayat Abu Hurairah: "Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharam,” (HR Ibnu Majah).

Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan sebagai berikut. “Puasa yang paling utama setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.”

Puasa Asyura atau puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharam jatuh pada Kamis (20/9/2018) minggu depan. Amalan ini menjadi lebih sempurna ketika dilakukan pada 8, 9, dan 10 Muharam.

Hadits yang menjadi dasar ibadah puasa sunnah tersebut diriwayatkan oleh Abu Qatadah ra, Rasulullah bersabda, “Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Ibnu Abbas ra juga berkata “Aku tidak pernah melihat Rasulullah, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Amalan lainnya adalah muhasabah atau introspeksi diri. Hal ini penting dilakukan oleh setiap muslim.

Rasulullah bersabda: "Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal saleh sebagai persiapan menghadapi kematian".

Pergantian tahun tentu bukan hanya sekedar menjadi pergantian kalender saja, namun juga dapat menjadi peringatan bagi umat islam mengenai amalan apa yang sudah dilakukan pada tahun lalu, dan apa yang akan dilakukan besok.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18).

Ayat ini memperingatkan untuk mengevaluasi perbuatan yang telah dilakukan di masa lalu agar amalan yang dilakukan di masa depan semakin meningkat, sebagai bekal di hari akhir.

Di samping amalan-amalan yang dapat dilakukan pada bulan Muharam, ada beberapa keutamaan bulan Muharam.

Para ulama menyatakan bahwa penyandingan sesuatu dengan lafaz jalalah (lafaz Allah) memiliki makna pemuliaan.

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (Q.S. at Taubah :36).

Dalam hadis yang dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati: 3 bulan berturut-turut; DzulQo’dah, Zulhijah, Muharam dan Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumada tsaniah dan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada keempat bulan inilah Allah melarang kaum muslimin untuk berperang dan juga melakukan maksiat dan dosa, walaupun bukan berarti berbuat maksiat dibolehkan pada bulan-bulan lainnya. Namun memang lebih ditekankan untuk menghindari maksiat pada bulan ini.

Kemudian keutamaan lain pada bulan ini adalah mengenang hijrah Rasulullah saw. Bulan Muharam juga memperingati hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah pada akhir bulan Shafar, dan tiba di Madinah pada awal bulan Rabiul Awal.

Sesampainya di Madinah, Rasulullah dan pengikutnya memulai babak baru perjuangan islam. Perjuangan demi perjuangan mulai dilakukan Rasululllah untuk menyampaikan wahyu Allah dan mendidik manusia yang beradab.

Baca juga artikel terkait TAHUN BARU ISLAM atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani