tirto.id - Juara bertahan sektor ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, tak memiliki target muluk di ajang All England 2020. Dalam kejuaraan badminton yang akan digelar pada 11-15 Maret 2020 di Arena Birmingham, Inggris, tersebut, duet senior nomor 2 dunia itu hanya ingin menikmati permainan.
Pada gelaran All England edisi tahun 2019 lalu, duet Ahsan/Hendra secara mengejutkan tampil sebagai juara meski saat itu Hendra Setiawan tengah dalam kondisi cedera. Mereka mampu menumbangkan pasangan unggulan Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, dua set langsung di semifinal.
Kemudian meraih kemenangan dramatis atas ganda muda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di laga puncak. Kendati sempat kehilangan gim pertama, namun Ahsan/Hendra mampu bangkit dengan merebut keunggulan rubber game lewat skor 11-21, 21-14, dan 21-12.
Namun, untuk All England 2020 yang akan segera dimulai, Ahsan-Hendra rupanya tidak memasang target tinggi. "Sekarang kami mencoba nikmati permainan, enggak terbebani harus juara, step by step saja," ujar Ahsan, dikutip dari laman PBSI, Kamis (5/3/2020).
"Persiapan kami ke All England hampir seratus persen, Sabtu (7/3/2020) tinggal berangkat. Beberapa hari ini latihannya banyak ke game, sekarang tinggal jaga kondisi dan jangan sampai cedera," timpal Hendra.
Menanggapi peta persaingan di All England 2020, Ahsan/Hendra mengaku bahwa untuk mengulangi capaian tahun lalu memang sangat berat.
Sejumlah rival berat datang dari para pemain muda, terutama dari junior mereka sendiri yang kini menduduki peringkat 1 dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Ahsan/Hendra tercatat telah menelan 10 kali kekalahan beruntun di tangan Marcus/Kevin.
"Kami kalah dari segi kecepatan, kami enggak bisa antisipasi kecepatan mereka. Kami berharap bisa mengalahkan mereka di waktu dan saat yang tepat," ujar Ahsan mengenai rivalitas mereka dengan Marcus/Kevin.
Selain dari sisi persaingan di atas lapangan, Ahsan/Hendra juga turut menanggapi perihal All England tahun ini yang harus digelar di bawah bayang-bayang ancaman virus Corona (Covid-19). Meski mengaku ada rasa kekhawatiran, namun mereka tetap yakin dengan keputusan yang telah diambil oleh PBSI.
"Rasa khawatir itu pasti ada, nggak bisa dipungkiri. Tapi ini sudah keputusan PBSI yang sudah lebih tahu kondisi, ini yang terbaik buat kami. Walau kami di sana tapi yang di sini (Indonesia) kan sama juga, harus jaga kesehatan, virusnya sudah masuk Indonesia," sebut Ahsan.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya