Menuju konten utama

Aktivitas yang Bisa Dilakukan Saat Ngabuburit Bersama Anak di Rumah

Aktivitas yang bisa dilakukan orangtua bersama anak saat Ngabuburit selama bulan puasa Ramadan di rumah.

Aktivitas yang Bisa Dilakukan Saat Ngabuburit Bersama Anak di Rumah
Ilustrasi orangtua memasak bersama anak. foto/istockphoto

tirto.id - Selama menjalani ibadah puasa, ada beberapa aktivitas yang identik dilakukan oleh masyarakat. Mulai dari sahur, berbuka puasa, hingga ngabuburit.

Ngabuburit merupakan kegiatan yang sudah biasa dilakukan di Indonesia. Istilah ngabuburit dari KBBI berasal dari kata burit yang mengartikan menunggu waktu menjelang senja atau berbuka puasa yang berkisar antara jam 15.30 hingga 17.30 atau sering disebut ba’da Ashar.

Secara umum, ngabuburit biasanya didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Bagi anak-anak, menunggu waktu berbuka yang ditandai dengan bedug Magrib bisa menjadi hal yang membosankan.

Oleh karena itu, orangtua perlu memikirkan beberapa aktivitas yang dapat membuat anak-anak tidak merasa bosan dan merasa lama menunggu waktu berbuka.

Ada beberapa aktivitas ngabuburit yang bisa dilakukan orangtua bersama anak dalam menunggu waktu berbuka puasa.

Aktivitas Ngabuburit Orangtua Bersama Anak

Beberapa aktivitas ngabuburit yang berhubungan dengan suasana bulan Ramadan di antaranya:

    • Mengaji dan Membaca Kisah Nabi
Suasana Ramadan biasanya menjadi momen anak-anak memperdalam ilmu agamanya. Mulailah mengajak anak ngabuburit sambil mengaji atau membacakan kisah-kisah Nabi.

Menurut situs Frisian Flag, kegiatan ini bisa mulai dilakukan seusai melaksanakan sholat ashar. Selain mengajarkan puasa, ilmu agama anak juga bisa bertambah selama bulan Ramadan.

    • Menyiapkan Sajian Buka Puasa
Menyiapkan sajian berbuka puasa bersama anak bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi mereka, demikian seperti dilansir dari situs Mother Baby & Child.

Orangtua bisa mengajak anak untuk membantu memotong bahan masakan, mencuci bahan masakan, atau mengajaknya berekspresi menghias hidangan makanan berbuka puasa.

    • Berbagi Takjil
Berbagi takjil bisa menjadi salah satu kegiatan untuk mengajarkan anak peduli dengan sesama. Sebagai orangtua, bisa mulai mengajarkan kepada anak bahwa berbagi merupakan kegiatan baik yang diajarkan oleh Tuhan.

Bila memiliki kondisi keuangan yang berlebih, aktivitas ini bisa dilakukan beberapa kali untuk menanamkan indahnya berbagi dengan sesama.

    • Berburu Takjil
Aktivitas ini bisa jadi salah satu kegiatan yang paling menyenangkan. Ajak anak berkeliling keluar rumah untuk mencari menu berbuka puasa.

Sementara menyenangkan anak karena berkeliling keluar rumah, ajak anak membeli makanan sesuai keinginannya.

Selain kegiatan yang berhubungan dengan suasana Ramadan, orangtua juga bisa melakukan beberapa aktivitas lain untuk menunggu waktu berbuka puasa yang tetap bermanfaat antara lain:

    • Berolahraga
Meski sedang melaksanakan ibadah puasa, olahraga juga tetap bisa dilakukan. Ajak anak dan seluruh keluarga untuk berolahraga pada saat waktu ngabuburit agar kebugaran tubuh tetap terjaga.

Agar anak mau berolahraga, orangtua hanya perlu memilih olahraga ringan yang bisa dilakukan anak-anak, salah satunya jalan sore atau bersepeda.

    • Crafting
Crafting merupakan suatu kegiatan kerajinan tangan yang dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan anak berkreasi mewujudkan imajinasi.

Ajak anak membuat hiasan dinding dari kertas atau hiasan lain dari bahan bekas pakai sekaligus untuk mengajarkan anak mendaur ulang barang-barang bekas.

    • Menonton Film
Menonton film merupakan kegiatan yang lebih santai untuk dilakukan anak-anak sambil menunggu waktu berbuka.

Pilihkan film yang berunsur edukasi baik tentang ilmu pengetahuan, agama ataupun cerita-cerita rakyat. Memilih film yang memiliki unsur edukasi dapat memberikan feedback yang baik bagi anak daripada hanya menonton film atau acara lain.

Baca juga artikel terkait KEGIATAN NGABUBURIT atau tulisan lainnya dari Cornelia Agata Wiji Setianingrum

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Dhita Koesno