Menuju konten utama

Ahok Klaim Baru Habiskan Dana Kampanye Rp6 Miliar

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan pihaknya melakukan kampanye hemat karena baru menghabiskan dana hampir Rp6 miliar periode 25 Oktober sampai 19 Desember 2016.

Ahok Klaim Baru Habiskan Dana Kampanye Rp6 Miliar
Bendahara tim pemenangan pasangan Cagub-Cawagub DKI Ahok-Djarot, Charles Honoris (tengah) bersama tim Kampanye Rakyat Iwet Ramadhan (kiri) dan Michael Sianipar (kanan) mengumumkan laporan penerimaan dana patungan Kampanye Rakyat di Rumah Borobudur, Jakarta, Rabu (21/12). Tim pemenangan Cagub-Cawagub DKI nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat mengumumkan laporan penerimaan dana patungan Kampanye Rakyat sepanjang periode 25 Oktober hingga 19 Desember 2016 telah mencapai Rp 48 miliar. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan pihaknya melakukan kampanye hemat karena baru menghabiskan dana hampir Rp6 miliar periode 25 Oktober sampai 19 Desember 2016.

"Hemat ini, saya kira ini sejarah (kampanye) terhemat di DKI Jakarta," kata Ahok di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan laporan penerimaan dana patungan Kampanye Rakyat yang diumumkan tim pemenangan Basuki-Djarot, total pengeluaran tercatat sebesar Rp5,9 miliar dengan perincian biaya operasional sebesar Rp3,6 miliar, biaya administrasi sebesar Rp280 juta, biaya posko Badja Rp160 juta dan jasa konsultan Rp1,9 miliar.

Ada pun dana Kampanye Rakyat Basuki-Djarot mencapai Rp48 miliar periode 25 Oktober sampai 19 Desember 2016.

"Patungan perseorangan menjadi sumber penerimaan utama dengan total Rp18,5 miliar," kata Bendahara tim sukses Basuki-Djarot (Badja) Charles Honoris.

Ia menjelaskan sumber lain berasal dari badan hukum swasta dan partai politik pendukung sebesar Rp4,7 miliar dan Rp200 juta. Selain itu, masih ada penerimaan dana sebesar Rp24 miliar yang harus dilengkapi dengan beberapa formulir yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sumber perseorangan yang menjadi penerimaan utama dana kampanye salah satunya berasal dari kegiatan jamuan makan malam gala dinner yang membuat pendukung atau relawan dapat menikmati makan satu meja bersama Ahok sekaligus mengambil foto dengan ketentuan harga tiket yang bervariasi.

"Kami sampaikan tentunya terima kasih atas partisipasi warga. Gala dinner yang dijalankan sudah 32 kali dan setiap gala Pak Ahok hadir. Jumlah peserta 50 orang, paling banyak 200 dan bisa terima (dana) Rp200 juta sampai Rp3 miliar," kata Charles.

Dengan sudah terkumpulnya dana Rp48 miliar, Basuki-Djarot (Badja) menghentikan kegiatan gala dinner karena pasangan Cagub-Cawagub nomor urut dua tersebut ingin fokus blusukan dan menyapa warga Jakarta untuk menerima aspirasi.

Meskipun kegiatan gala dinner dihentikan, tim pemenangan Basuki-Djarot tetap menerima dana patungan Kampanye Rakyat melalui berbagai cara, seperti online (ATM, internet banking, mobil banking, kartu kredit dan transfer), tunai (melalui kantor cabang BCA) dan di Rumah Lembang melalui debet dan kartu kredit

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH