Menuju konten utama

Ahok: Hubungan Saya dengan Golkar Saling Menguntungkan

Golkar memiliki survei internal untuk mengetahui perkembangan elektabilitas para calon kepala daerah.

Ahok: Hubungan Saya dengan Golkar Saling Menguntungkan
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (kiri) dan Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono (kanan) melayani warga yang membeli sembako di pasar murah saat mengunjungi acara Bersyukur Jakarta di lapangan Blok S, Jakarta, Jumat (20/1). Acara yang diselenggarakan DPD Golkar DKI Jakarta tersebut sebagai bagian dari upaya pemenangan pasangan Ahok-Djarot pada Pilgub DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama/17

tirto.id - Basuki Tjahja Purnama yang kerap disapa Ahok, menganggap hubungannya dengan partai Golkar bersifat simbiosis mutualisme, atau hubungan saling menguntungkan. Hal itu ia sampaikan usai mengunjungi acara "Bersyukur Jakarta yang diselenggarakan oleh DPD Golkar, di Blok S Jakarta, Jumat (20/1).

"Golkar yakin kalau saya dan Pak Djarot terpilih, maka rakyat akan sejahtera. Kalau rakyat sejahtera maka, suara Golkar suara rakyat, pasti rakyat akan tertarik pada partainya. Jadi ini suatu simbiosis mutualisme," kata Ahok kepada wartawan.

Ahok berterimakasih dengan dukungan Golkar. Menurutnya Golkar telah menghapus stigma bahwa partai politik mensyaratkan uang "mahar" bagi para calon yang ingin maju sebagai kepala daerah. "Ini Golkar hari ini membuktikan gak ada kegiatan-kegiatan meminta uang kepada kami. Ini adalah kegiatan partai politik. Jadi ini suatu kemajuan. Jadi ada stigma bayar mahar, bayar biaya kampanye, ini sudah kita gugurkan," ujar Ahok.

Ketua DPP Golkar, Fayakhun Andriadi, mengatakan acara tersebut merupakan inovasi yang dilakukan Partai Golkar untuk mensosialisasikan Ahok. Ia juga mengatakan acara itu dibuat dengan konsep hiburan dan pasar rakyat untuk menunjukkan bahwa partai politik ada bersama rakyat. "Kita itu kampanye tidak lagi dialogis, searah, kemudian selesai bubar. Tidak. Kami partai politik ada bersama warga setiap saat," katanya.

Fayakhun percaya Partai Golkar dapat memberikan kontribusi suara yang besar kepada Ahok pada Pilkada tanggal 17 Februari nanti. Sebab, saat ini komposisi pengurus Partai Golkar DKI Jakarta telah disesuaikan dengan demografi penduduk DKI Jakarta. "Jadi pemilih 17-40 tahun itu kan 65 persen. Di kami kepengurusannya juga sudah seperti itu. Sehingga harapan kami Golkar sudah bisa laku dari muda sampai tua," ujarnya

Fluktuasi elektabilitas Ahok dalam survei bukan masalah bagi Golkar. Fayakhun mengatakan Golkar memiliki survei internal untuk mengetahui perkembangan elektabilitas para calon. "Liat nanti aja. Tenang. Ada waktunya. Kita punya survei internal. Setiap awal bulan kita lakukan," katanya.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Jay Akbar