tirto.id - Ketua Tim Pemenangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Prasetyo Edi Marsudi menjelaskan tidak ada strategi khusus dalam persiapan debat Rabu besok (12/4/2017) di Hotel Bidakara.
"Normatif saja apa yang akan ditanyain dalam perdebatan kan masalah nelayan. Saya rasa Pak Basuki (Ahok)- Djarot bisa implementasi jawaban itu karena beliau adalah pelakunya sebagai petahana," ungkap dia di Jalan Borobudur, Selasa (11/3/2017).
Prasetyo optimistis Ahok-Djarot mampu menguasai debat besok. Selebihnya, Prasetyo menyebutkan saat ini Ahok-Djarot masih harus meneruskan program yang sedang mereka kerjakan.
Salah satu tema debat besok yakni terkait permasalahan reklamasi. Namun demikian, ia tetap yakin jagoannya bisa menjawab. Menurut dia, reklamasi bukanlah barang yang haram di negara manapun.
"Kalau saya lihat pribadi dan saya pikir Pak Ahok-Djarot memiliki pemikiran yang sama, tata ruang Jakarta sudah rusak, bagaimana impelemnatasi masyarakat menjadi warga yang sehat," tambah dia.
Selanjutnya, Prasetyo Edi mengatakan keputusan mereklamasi sudah ada sejak zaman mantan Presiden Soeharto bahkan hingga zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat ini, kata dia, banyak warga Jakarta yang tinggal di kolong-kolong jembatan, sebab Jakarta hanya di kelilingi apartemen dan mall. Karenanya, reklamasi diperlukan sebagai salah satu upaya penataan.
Senada dengan Prasetyo, Djarot Saiful Hidayat mengaku belum sempat bertemu dengan partner kerjanya Ahok untuk membahas persiapan debat, sebab Ahok tengah fokus menghadapi persidangan kasus penistaan agama.
Djarot menilai, pada debat nanti hanya sekadar penajaman dari debat-debat sebelumnya di putaran pertama. Karenanya, di debat berikutnya, pihaknya hanya perlu menambahkan hal-hal yang kurang.
"Itu kan penajaman saja tinggal mengulang dan menambahkan sana-sini. Ini kan kami belum persiapan secara khusus karena kami terpikir sidangnya Pak Ahok, Itu sampai malam biasanya tapi ternyata tadi saya berangkat sudah ditunda pembacaan tuntutannya itu," ujar Djarot di Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (11/4).
Sebelumnya, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menjelaskan debat selanjutnya bertema "Masyarakat Untuk Jakarta". Dalam debat itu, KPU DKI akan menghadirkan kelompok masyarakat yang sudah diseleksi dan disaring sehingga terjamin netralitasnya dari bias salah satu paslon. Warga yang akan menyampaikan langsung kepada para kandidat cagub dan cawagub.
Sementara untuk sub tema debat, kata dia, yakni kesenjangan sosial, penegakan hukum, hingga bonus demografi.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto