Menuju konten utama

Ahli: Hepatitis Akut Bukan Terjadi pada Anak dengan Gangguan Imun

Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama menyebut hepatitis akut misterius bermula dari laporan Inggris pada 5 April 2022.

Ahli: Hepatitis Akut Bukan Terjadi pada Anak dengan Gangguan Imun
Ilustrasi Hepatitis. foto/Istockphoto

tirto.id - Mantan Direktur Penyakit Menular World Health Organization (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama menuturkan bahwa kejadian hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya (misterius) bermula dari laporan International Health Regulation (IHR) National Focal Point Inggris pada 5 April 2022 ke WHO.

Inggris melaporkan 10 kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak umur 11 bulan sampai 5 tahun yang tadinya sehat-sehat saja di Skotlandia. Terkait hal ini, Tjandra menegaskan bahwa hepatitis akut misterius bukan terjadi pada anak-anak yang memiliki gangguan imunologis (immunocompromised).

“Jadi bukan pada anak-anak yang ada gangguan imunologis,” kata Tjandra melalui keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (17/5/2022).

Mantan IHR Focal Point Indonesia (2009-2015) itu mengatakan seluruh negara wajib melapor ke WHO jsaat menemukan kejadian kesehatan yang berpotensi menyebar lintas negara. Hal itu merupakan IHR focal point masing-masing negara.

“Hal yang sama juga terjadi di negara kita. Sesudah WHO menerima laporan itu dan mengklarifikasinya, maka kemudian akan disebarkan ke seluruh IHR focal point semua negara anggota WHO, tentunya juga sudah diterima oleh IHR focal point kita di Jakarta,” kata dia.

WHO kemudian menuliskan informasi ini pada Disease Outbreak News (DONs) atau Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kewaspadaan bersama dan berupaya agar penyakitnya tidak merebak luas. Apabila kasus tersebut berpotensi meluas, WHO akan membentuk emergency committee khusus untuk penyakit itu yang terdiri dari pakar berbagai negara.

“Kita tentu tidak berharap ada penyakit berpotensi wabah tertentu yang terjadi di negara kita, tetapi kalau toh ada maka IHR focal point kita tentu segera mendeteksinya dan kemudian melaporkannya ke WHO agar dunia mengetahui, dan mengambil langkah penanggulangannya segera,” ujar Tjandra yang pernah menjadi Anggota Emergency Committee untuk MERS-CoV pada 2015.

Kronologis Temuan Kasus Berdasarkan WHO dan Kemenkes:

  • 5 April 2022: Ada 10 kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya pada anak-anak di Inggris Raya. Seluruh kasus dirawat di rumah sakit (RS) dan tidak ditemukan virus hepatitis A-E dalam pemeriksaan laboratorium.
  • 8 April 2022: Penyelidikan dilakukan lebih lanjut, hasil ditemukan bahwa terdapat 74 kasus di Inggris Raya. 6 anak telah menjalani transplantasi hati.
  • 11 April 2022: Hingga 11 April 2022, tidak ada laporan kematian.
  • 21 April 2022: Kasus terbaru hepatitis akut menurut WHO per 21 April 2022 antara lain ada 114 di Inggris Raya, Spanyol 13, Israel 12, Amerika Serikat (AS) 9, Denmark 6, Irlandia kurang dari 5, Belanda 4, Italia 4, Norwegia 2, Prancis 2, Romania 1, dan Belgium 1.
  • Bulan April 2022: Kasus yang sama juga muncul di Jepang dan Kanada.
  • Bulan Mei 2022: Ada 2 kasus di Singapura dan 3 kasus suspek di Indonesia.
  • 13 Mei 2022: 18 kasus suspek hepatitis akut misterius di Indonesia, dengan 7 anak meninggal akibat suspek (dugaan) hepatitis akut misterius.

Baca juga artikel terkait HEPATITIS AKUT atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan