tirto.id -
Film keluaran Soraya Intercine Films itu menghadirkan cerita baru yang mempertahankan kekhasan sosok Suzanna dalam berbagai film horornya.
Sejumlah adegan klasik di beberapa film Suzanna dihadirkan dalam film, seperti adegan makan satai, makan bunga melati dan bermain piano. Setting waktu dalam film pun dibuat seperti era tahun 1980-an.
"Ada adegan klasik seperti makan satai, main piano. Ada adegan komedi, tetapi kami perbaharui. (Sosok) Junot dibuat seperti tahun 1980-an," kata produser Sunil Soraya sebagaimana dilansir Antara.
Film Suzzanna Bernapas Dalam Kubur tayang mulai hari ini, Kamis (15/11/2018). Film ini akan coba membangkitkan karisma tokoh Suzzanna kembali, yang selama ini dikenal sebagai ratu horor Indonesia.
"Film ini kami kerjakan dua tahun terahir. Dari sisi cerita jangan sampai jadi bentuk sekuel. Saya ingin membuat cerita baru, tetapi enggak kehilangan style film Suzanna di masa lalu," lanjutnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tirto, plot cerita film ini akan menghadirkan suasana ‘horror Indonesia’ zaman dahulu, meskipun produser film ini mengatakan kisah dari film ini benar-benar baru.
Film akan dimulai dengan latar cerita Suzzanna (Luna Maya) dan Satria (Herjunot Ali) yang telah menikah selama 7 tahun. Mereka hidup dengan tenteram dan bahagia. Satria merupakan suami yang taat beragama dan sukses dalam pekerjaan. Hanya satu yang kurang, mereka belum dikaruniai seorang anak.
Akan tetapi kehidupan mereka mulai berubah. Singkat cerita, satria akan berangkat ke luar negeri dan meninggalkan istrinya seorang diri. Momen tersebut yang dimanfaatkan oleh empat orang perampok yang kelak menjadi pembunuh Suzzanna.
Empat orang itu adalah Jonal (Verdi Solaiman), Umar (Teuku Rifnu Wikana), Dudun (Alex Abbad), dan Gino (Kiki Narendra). Mereka ternyata adalah karyawan Satria yang menyimpan dendam.
Malam hari di mana perampokan terjadi, Suzzanna dibunuh dan dikubur begitu saja oleh keempat kawanan perampok tersebut. Akan tetapi esoknya, Suzzanna ada di rumah dan seolah tidak terjadi apa-apa.
Suzzanna kemudian membalas dendam. Ia mulai menghantui keempat perampok yang telah membunuhnya. Dengan wajah datar dan tampilan yang mencekam, ia mulai hadir di kehidupan para pembunuhnya.
Film ini memang berniat menghadirkan Suzzanna secara utuh. Luna Maya yang menjadi pemeran utama terpilih karena memiliki kemiripan tulang pipi dengan Suzzanna. Sementara untuk menyamakan bagian wajah yang lain, Sunil Soraya, produser film sampai menyewa tata rias dari Rusia.
Selain Luna Maya dan Herjunot Ali, Suzzanna Bernafas Dalam Kubur diisi oleh Asri Welas, Opie Kumis, Ence Bagus, Norman R. Akyuwen, dan Lufthi Sandy.
Editor: Yulaika Ramadhani