Menuju konten utama

9 Cara Membersihkan Hidung Bayi dari Lendir dan Ingus Saat Flu

Bayi biasanya memiliki kotoran dan lendir pada hidungnya saat mereka terserang flu, lantar bagaimana cara membersihkannya?

9 Cara Membersihkan Hidung Bayi dari Lendir dan Ingus Saat Flu
Cuci Hidung Bayi. foto/Istockphoto

tirto.id - Kotoran dan lendir pada hidung bayi dapat membuat nafas si kecil tersumbat. Kalau sudah begini, orang tua perlu melakukan tindakan untuk membersihkannya. Terdapat sejumlah cara yang dapat digunakan untuk membersihkan hidung bayi dari kotoran dan lendir.

Seperti ditulis WebMD, ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan hidung bayi tersumbat seperti pilek atau flu, paparan udara kering, alergi, septum yang menyimpang, dan paparan polutan.

Secara umum, bayi lebih rentan mengalami hidung tersumbat daripada anak yang lebih besar atau orang dewasa, karena saluran hidung mereka kecil dan perlu waktu untuk berkembang.

Pada kebanyakan kasus, hidung tersumbat pada bayi bersifat ringan dan meskipun hidung perlu dibersihkan, orang tua tidak perlu terlalu khawatir.

Cara Membersihkan Kotoran Hidung dan Lendir Bayi

Bayi biasanya memiliki kotoran dan lendir pada hidungnya saat mereka terserang flu. Ini adalah kondisi normal. Tapi, dalam hal ini bayi belum bisa melakukan teknik menghembuskan kotoran dari hidungnya. Oleh karena itu, orang tua harus membersihkannya dengan menggunakan beberapa cara berikut ini melansir Healthline:

1. Pompa hidung

Pompa hidung adalah pilihan klasik yang dapat digunakan untuk membersihkan kotoran dari hidung bayi. Cara menggunakan pompa hdung cukup dengan meletakkan ujungnya dengan lembut di hidung bayi. Kemudian, lepaskan pompa secara perlahan agar menciptakan hisapan untuk membantu mengeluarkan lendir.

Perhatikan bahwa beberapa jenis alat suntik hidung dilengkapi dengan ujung yang dapat dilepas dalam berbagai ukuran, sehingga dapat disesuaikan dengan ukuran hidung bayi.

Jika bayi pilek dengan lendir yang sangat encer, kemungkinan besar tidak perlu menggunakan obat tetes saline. Tetapi jika anak memiliki lendir yang lebih keras, orang tua mungkin perlu melembutkannya dengan menggunakan satu atau dua tetes larutan garam di lubang hidung sebelum menggunakan pompa hidung

Pastikan pompa hidung sudah dibersihkan sebelum digunakan untuk mengurangi risiko paparan bakteri. Penggunaan pompa hidung memang aman untuk digunakan namun tidak boleh digunakan setiap jam.

Para ahli medis sepakat bahwa tidak boleh menggunakannya lebih dari tiga hingga empat kali per hari untuk mencegah terjadinya peradangan atau mimisan akibat iritasi.

Apabila bayi menangis dan tidak merasa nyaman dengan metode ini, orang tua dapat menggunakan metode lain, jangan memaksa si kecil.

2. Aspirator hidung

Aspirator hidung sangat populer dalam beberapa tahun terakhir, karena banyak orang tua yang merasa bahwa aspirator hidung lebih efisien dan lebih mudah digunakan daripada pompa hidung. Dengan teknik ini, akan menciptakan daya hisap dengan mulut, bukan dengan tangan, seperti halnya pompa hidung.

Biasanya, aspirator dilengkapi dengan corong dan tabung yang dipasang pada tabung dengan ujung terbuka yang menyempit. Biasanya, aspirator ini juga dilengkapi dengan filter sekali pakai, jadi orang tua tidak perlu khawatir akan menyedot terlalu keras dan membuat lendir masuk ke dalam mulut.

Dengan corong di dalam mulut, cukup letakkan ujung tabung bersudut pada lubang hidung bayi. Perhatikan agar tidak meletakkannya di dalam, hanya pada lubang hidung.

Buatlah hisapan dengan menghisap udara melalui tabung. Tetapi jangan menghisap terlalu keras, karena dapat mengiritasi hidung bayi jika terlalu memaksa.

Sama pompa hidung, dapat menggunakan aspirator hidung dengan atau tanpa obat tetes hidung (tergantung konsistensi lendir). Selain itu, jangan gunakan aspirator lebih dari tiga hingga empat kali sehari. Serta pastikan untuk membersihkan aspirator hidung sebelum digunakan kembali untuk mencegah risiko memasukkan kembali bakteri ke dalam hidung bayi.

Meskipun orang tua yang baru pertama kali menggunakan metode ini mungkin akan merasa sedikit mual, namun setelah menguasainya, orang tua akan menjadi ahli menyedot ingus dalam waktu singkat.

3. Tetesan hidung

Jika orang dewasa biasanya hanya menggunakan tetesan hidung ketika hidungnya kering, alat ini sangat membantu jika merasa kesulitan membersihkan hidung bayi karena lendirnya terlalu kental atau ingus yang sulit dikeluarkan.

Meskipun dapat membeli obat tetes hidung yang dipasarkan untuk bayi, orang tua juga dapat membuat obat tetes hidung di rumah dengan mencampurkan 1 cangkir air hangat dengan 1/4 sendok teh garam.

Perhatikan bahwa obat tetes hidung lebih lembut daripada semprotan hidung dan cara kerjanya sama. Penting juga untuk diingat bahwa tidak boleh menggunakan semprotan hidung obat pada bayi tetapi hanya dengan larutan garam.

Tujuan menggunakan semprotan hidung adalah untuk melonggarkan lendir di hidung bayi. Ingatlah bahwa hidung mereka jauh lebih kecil daripada hidung orang dewasa, jadi tidak perlu menggunakan banyak larutan garam untuk bekerja.

Caranya, mulailah dengan membaringkan bayi telentang. Dengan penetes hidung, teteskan 3 hingga 4 tetes ke dalam setiap lubang hidung. Jangan kaget jika mereka bersin.

Tunggu sebentar untuk memberikan waktu tetes bekerja, dan pastikan untuk menjaga kepala bayi tetap di belakang sebelum mulai menyedot hidungnya dengan aspirator hidung atau pompa hidung.

Kadang-kadang obat tetes cukup untuk melonggarkan dan membersihkan lendir, terutama jika si kecil bersin dan mengeluarkan kotoran yang membuat hidung mereka tersumbat.

4. Gunakan pelembab udara atau perawatan uap

Pelembab atau humidifier adalah cara yang bagus untuk membantu meluruhkan lendir, khususnya ketika memilih kabut yang dingin. Orang tua dapat membiarkannya menyala sepanjang hari, terutama saat bayi tidur.

Apabila tidak memiliki pelembab udara, dapat juga menggunakan air panas untuk menghasilkan uap dan duduk di kamar mandi bersama anak Anda selama beberapa menit. Cara ini dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari.

5. Mandi

Ketika bayi mengalami hidung tersumbat, mandi air hangat mungkin adalah hal yang disarankan oleh dokter. Air hangat dapat membantu mengurangi hidung tersumbat.

6. Perhatikan kualitas udara rumah

Jika dirasa bahwa kualitas udara rumah yang buruk dapat menjadi penyebab hidung tersumbat pada bayi. Orang tua mungkin bisa mempertimbangkan untuk secara teratur menggunakan alat pembersih udara atau mengganti filter dalam sistem pemanas dan pendingin.

Jika memiliki hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing, sebaiknya lebih sering menyedot debu untuk mengurangi bulu dan debu hewan peliharaan.

7. Jaga bayi agar tetap terhidrasi

Tujuan ketika menangani hidung tersumbat pada bayi adalah untuk menjaga agar lendir tetap encer sehingga dapat dengan mudah membersihkannya. Menjaga bayi tetap terhidrasi dapat membantu mencapai tujuan ini.

Terlepas dari apakah bayi secara eksklusif diberi ASI atau susu botol, mungkin akan membantu untuk memastikan bahwa hidung mereka bersih sebelum menyusui sehingga mereka dapat minum sebanyak mungkin.

8. Tegakan bayi

Sama halnya dengan orang dewasa, ketika bayi berbaring, mereka mungkin menjadi lebih sesak. Selain saat tidur, usahakan agar si kecil tetap dalam posisi tegak sebanyak mungkin agar lendir dapat keluar secara alami dari hidungnya.

Guna menjaga bayi agar tetap tegak bahkan ketika mereka tidur, orang tua dapat tetap memangku mereka ketika tidur. Tidak dianjurkan untuk menegakkan kasur mereka, karena meninggikan kasur terutama untuk bayi dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

9. Cobalah obat tetes ASI

Percaya atau tidak, ASI dapat berfungsi sebagai obat rumahan yang bagus ketika bayi mengalami sesak napas. Gunakan pipet untuk memasukkan beberapa tetes langsung ke dalam hidung bayi.

Sama halnya dengan obat tetes air garam, ASI dapat membantu memecah lendir, dan sifat antivirusnya dapat membantu mengobati pilek.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari