tirto.id - Sampai saat ini korban yang selamat dalam tragedi tenggelamnya kapal di perairan Mersing, Johor Bahru, Malaysia berjumlah delapan orang. Penumpang di kapal tersebut sebagian berasan dari warga negara Indonesia.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan berdasarkan informasi, angka perkiraan penumpang kapal itu mencapai 40 orang, sampai hari ini korban selamat yang ditemukan ada delapan orang kemarin enam orang.
Dilaporkan Antara, Menlu Retno menyampaikan bahwa kedelapan orang yang selamat itu terdiri dari satu laki-laki warga negara Malaysia, lima laki-laki WNI, dan dua perempuan WNI.
Sementara jumlah korban yang meninggal, kata dia, berjumlah 16 orang, yakni sembilan laki-laki dan tujuh perempuan, jenazah tersebut sudah berada di rumah sakit Sultan Ismail di Johor.
Retno juga menyebutkan bahwa tujuh jenazah korban sudah dapat diidentifikasi dan dua jenazah WNI sudah bisa dipulangkan ke Indonesia.
"Sudah ada dua jenazah yang sudah siap dipulangkan. Begitu proses identifikasi selesai maka proses pemulangan dapat dilakukan,” katanya saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Dua jenazah itu dipulangkan ke Kupang dan ke Surabaya Pemulangan itu akan berlangsung pada (27/1).
Meski demikian, kata Menlu, belum ada dokumen yang ditemukan dalam bangkai kapal yang ditemukan dalam keadaan terbalik itu, sampai saat ini penyebab tenggelamnya kapal itu juga masih diselidiki.
"Ini adalah kejadian berulang yang nantinya kami akan meningkatkan perlindungan untuk mencegah kejadian serupa terulang," kata dia.
Retno menegaskan bahwa penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui pelaku dari kemungkinan aksi penyelundupan WNI ke Malaysia itu.
"Pada saat dilakukan investigasi maka misi kemanusiaannya harus sudah selesai. Artinya kita mencari korban dulu dan kemudian setelah misi kemanusiaan selesai maka dilakukan investigasi, untuk mengetahui siapa di belakang kasus ini, karena orang-orang ini saya yakin diorganisir bersama utk dikirim," tutur dia.
Sebelumnya, sebuah kapal yang diduga membawa WNI untuk masuk ke Malaysia secara ilegal karam di wilayah perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor pada 23 Januari 2017.
Untuk penanganan korban kapal tenggelam, KJRI Johor Bahru telah membuka posko yang dapat dihubungi pada beberapa nomor telepon, yakni.
1. Koordinator Pelaksana Fungsi Konsuler KJRI Johor Bahru, Marsianda pada nomor ponsel +60177301424.
2. Pelaksana Fungsi Pensosbud, Dewi Lestari pada nomor +60167901164
3. "Liaison Officer" Polri, Wino Sumarno pada nomor+60103665506.
Menurut keterangan KJRI Johor Bahru, pada 2016 terdapat lima kejadian kapal karam di wilayah kerja KJRI Johor Bahru dengan korban jiwa 37 orang dan korban yang selamat berjumlah 51 orang.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto