tirto.id - Film Quentin Tarantino, Once Upon a Time in Hollywood dibuat dengan mengambil latar belakang tahun 1970-an yang menggambarkan industri perfilman pada masa itu tengah menggandrungi spaghetti western, yakni film-film koboi bikinan Italia.
Film kesembilan milik Tarantino ini juga bertabur bintang, seperti Leonardo DiCaprio yang mengambil peran utama di Once Upon a Time in Hollywood setelah ia diganjar Oscar karena perannya di The Revenant.
Selain DiCaprio, film ini dibintangi aktor kawakan seperti Brad Pitt, Margot Robbie, Al Pacino, dan lain-lain. Ada beberapa fakta lain soal film ini yang sebaiknya perlu diketahui penonton, sebagaimana dihimpun Showbiz CheatSheet.
- Sinopsis Film
Keduanya mulai menyadari Hollywood yang dulu mereka kenal sedang tumbuh dan berubah. Film ini berlangsung selama tiga tanggal spesifik: 8 Februari, 9 Februari, dan 8 Agustus. Signifikansi dari tanggal tersebut terungkap dalam film.
- Film Fiksi
Terlepas dari kenyataan beberapa karakter adalah orang-orang yang ada di dunia nyata, yang merupakan bagian dari Hollywood 1960-an, Once Upon a Time di Hollywood adalah murni karya fiksi.
Namun, karakter DiCaprio dan Pitt didasarkan pada beberapa aktor Hollywood kehidupan nyata, seperti Burt Reynolds dan Hal Needham. Terlepas dari itu semua, kisah ini adalah karya fiksi.
- Keluarga Manson di Once Upon a Time in Hollywood
Para pengikutnya diperankan Lena Dunham dan Dakota Fanning. Keluarga Manson memiliki sekte pemujaan di California selama akhir 1960-an, dipimpin oleh Charles Manson. Sekte itu memiliki sekitar 100 pengikut.
- Kontroversi Once Upon a Time in Hollywood
Kontroversi dari Once Upon a Time di Hollywood berasal dari fakta soal film komedi yang menampilkan pembunuhan aktris Sharon Tate di kehidupan nyata. Para penonton takut film itu akan memuja Charles Manson.
Once Upon a Time di Hollywood juga dibintangi Emile Hirsch, yang menjalani hukuman penjara karena menyerang eksekutif studio Daniele Bernfeld.
Film ini juga dikritik karena memiliki penggambaran ofensif aktor Bruce Lee.
"Tarantino memiliki hak artistik untuk menggambarkan Bruce dengan cara apa pun yang dia inginkan," kata Kareem Abdul-Jabbar kepada USA Today.
"Tetapi melakukannya dengan cara yang ceroboh dan agak rasis adalah kegagalan, baik sebagai seniman maupun sebagai manusia," ujarnya.
- Margot Robbie dan Sharon Tate
Ketika Sharon pergi ke pertunjukan filmnya, The Wrecking Crew (1968) pembuat film memilih untuk menggunakan film yang sebenarnya, daripada menciptakan kembali adegan yang diperankan Robbie. Sharon Tate yang sebenarnya muncul di layar bioskop.
Editor: Agung DH