tirto.id - Setiap tanggal 15 Juni, PBB memperingati Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia.
Dilansir social.desa.un, tema peringatan Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia tahun 2023 ini adalah "Closing the Circle: Addressing Gender-Based Violence (GBV) in Older Age Policy, Law and Evidence-based Responses" ("Menutup Lingkaran: Mengatasi Kekerasan Berbasis Gender (GBV) dalam Kebijakan Lansia, Hukum dan Respon Berbasis Bukti").
Peringatan Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia ini oleh Majelis Umum PBB, ditetapkan lewat resolusi 66/127. Peringatan ini bertujuan untuk menentang pelecehan dan penderitaan yang menimpa orang lanjut usia.
Pelecehan orang tua, menurut situs Elder Abuse Awareness Day, adalah perlakuan buruk terhadap orang tua yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki hubungan dekat dengan orang lanjut usia, seperti pasangan, anggota keluarga, teman atau pengasuh.
Pelecehan orang lanjut usia ini bisa berupa pelecehan secara fisik, sosial, keuangan, psikologis atau seksual. Termasuk perlakuan buruk dan penelantaran lansia.
Laman WHO menyebutkan, pelecehan lansia adalah pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini adalah salah satu penyebab penyakit lansia yang signifikan.
Peringatan Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa lansia memiliki hak yang sama seperti orang dari segala usia, untuk hidup aman bebas dari bahaya, pelecehan, dan eksploitasi.
Cara Memperingati Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia
Bentuk nyata untuk memperingati Hari Kesadaran Penyalahgunaan Lansia ini adalah dengan menjaga kesejahteraan lansia.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesejahteraan dan kesehatan lansia seperti dilansir dari Puskesmas Jatijajar adalah sebagai berikut:
1. Menjaga pola makan sehat untuk lansia
Lansia sebaiknya mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi serta berserat tinggi seperti aneka buah, sayuran, serta serealia gandum.
Sebaiknya lansia menghindari makanan cepat saji, makanan yang terlalu asin, terlalu manis, serta makanan yang mengandung lemak jenuh.
Cobalah menyediakan berbagai makanan yang banyak mengandung kacang-kacangan dan produk susu rendah lemak.
Bila lansia rutin mengonsumsi makanan semacam ini, maka berbagai penyakit, seperti gangguan jantung, Alzheimer dan kanker dapat dihindari.
2. Selalu aktif bergerak
Orang lanjut usia sebaiknya selalu aktif bergerak. Usahakan lakukan gerakan-gerakan yang ringan saja.
Setidaknya sediakan 30 menit sehari untuk bergerak. Waktu 30 menit itu bisa dibagi 10 menit di pagi hari dan 20 menit di sore hari.
Bila orang lanjut usia bergerak dengan aktif, maka aliran darah dan peredaran oksigen bisa semakin lancar.
Selain itu, berbagai gejala demensia bisa dihindari, termasuk menjaga berat badan yang seimbang, kekuatan tulang, dan kualitas tidur.
3. Menyediakan waktu yang cukup untuk beristirahat
Lansia membutuhkan waktu istirahat, salah satunya adalah tidur, yang cukup dan berkualitas.
Namun, salah satu masalah yang kerap dihadapi lansia adalah sulit tidur. Oleh karena itu, lansia harus menerapkan sleep routine yang baik, seperti:
- Mengondisikan lampu kamar tidur agar dalam kondisi redup
- Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari
- Tidak menyalakan televisi sebelum tidur
- Tidak bermain gawai atau smartphone sebelum tidur
- Hindari kopi di sore atau malam hari
Orang lanjut usia sering merasa kesepian karena anak-anaknya sudah besar dan punya kehidupan sendiri. Perasaan kesepian ini bisa memicu depresi dan bisa berujung fatal untuk kesehatan lansia.
Oleh karena itu, untuk mengatasi rasa kesepian ini, lansia sebaiknya bergabung dengan komunitas lansia.
Dalam komunitas itu, para lansia bisa berbagi cerita, bisa melakukan hobi dan melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan bersama-sama.
5. Lansia harus rutin memeriksakan kesehatannya
Lansia harus rutin memeriksakan kesehatannya agar seluruh kondisi kesehatan lansia dapat dipantau.
Dengan bertambahnya usia, sangat wajar bila berbagai fungsi organ tubuh mengalami perubahan, bahkan akan sangat mungkin mengalami penurunan.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno