Menuju konten utama

4 Cara Mengatasi Kutu Beras dengan Bahan Alami

Bahan alami yang bisa digunakan untuk mengusir kutu beras di antaranya dengan daun sereh/serai hingga cabai kering.

4 Cara Mengatasi Kutu Beras dengan Bahan Alami
Kutu Beras. foto/Itockphoto

tirto.id - Beras yang berfungsi sebagai bahan makanan pokok sangat rentan diserang oleh kutu beras atau nama latinnya adalah Sitophilus oryzae L.

Sehingga, sebelum menyimpan beras di dapur, perlu diketahui cara mencegah hingga membasmi kutu beras agar tidak menimbulkan kerugian besar.

Mengenal Kutu Beras

Selain menyerang beras, Sitophilus oryzae juga menjadi hama pada komoditas sereal semacam gandum, jagung serta kacang-kacangan. Serangga ini akan bertelur dalam butiran beras atau makanan mentah lain, membuat butiran tersebut menjadi hancur, berlubang dan menjadi bubuk.

Dilansir dari laman Livestrong, seekor kutu mampu bertelur hingga 254 kali. Kondisi beras dan aneka jenis hasil panen serealia yang sudah diserang kutu beras akan rusak serta turun nilai gizinya. Apalagi koloni kutu ini berkembang biak sangat cepat dalam waktu singkat.

Tahap perkembangan kutu beras adalah metamorfosis sempurna, yakni dari telur – larva – pupa - imago. Kutu dewasa akan bertelur dengan cara melubangi butir beras, lalu meletakkan telurnya di dalam.

Setelah menetas, larva yang berwarna putih akan hidup 7-10 hari sebelum masuk ke fase pupa. Pupa kutu beras akan terjadi selama 7-12 hari, dan berubah menjadi imago atau kutu.

Cara Mengusir Kutu Beras

Jika beras yang Anda miliki sudah terlanjur terkena kutu beras, maka mengusir kutu beras dalam karung memang agak merepotkan, karena bentuk karung yang kurang rapat. Apalagi jika kutu sudah berkembang biak dalam jumlah banyak, Maka, Anda harus membuka dan mengganti karung atau tempat penyimpanan dengan yang lebih rapat semisal plastik.

Berikut beberapa bahan dan cara mengusir kutu beras yang perlu diketahui, dilansir dari laman UMM:

1. Sereh/serai

Tanaman yang tumbuh merumpun ini mengandung banyak zat metabolit sekunder. Di antara bahan aktif itu adalah kelompok fenolik seperti tanin dan flavonoid. Juga alkaloid serta minyak atsiri yang berfungsi sebagai insektisida alami.

Minyak atsiri dipakai sebagai bioinsektisida sebab akan membuat serangga mengalami neurotoksik atau kelumpuhan dan kematian.

Caranya, letakkan beberapa batang sereh yang sudah digeprek ke dalam tempat penyimpanan beras.

2. Cabai kering

Merujuk laman Cybex Pertanian, menggunakan cabai merah besar yang telah dikeringkan pun dapat membantu mengusir beras yang berkutu. Aroma capsaicin cabai merah, panas serta pedasnya dapat membuat kutu tidak betah di dalam beras.

Caranya, letakkan beberapa batang cabai merah di dalam karung tempat menyimpan beras. Kutu akan pergi dengan sendirinya.

3. Daun jeruk

Meletakkan beberapa genggam daun jeruk ke dalam tempat menyimpan beras juga disebut cukup efektif mengusir kutu. Aroma daun jeruk yang tajam dapat membuat kutu beras tidak mau berkembang biak di dalam karung.

4. Bawang putih

Aroma bawang putih yang khas serta kandungan beberapa zat kimia aktifnya disebut mampu membantu mengusir kutu beras. Tak hanya kutu, serangga dan mikroorganisme lain juga akan menjauh dari bawang.

Caranya cukup dengan mengupas beberapa siung bawang putih, lalu sebarkan di dalam tempat menyimpan beras.

Pentingnya Mencuci Beras Sebelum Dimasak

Beberapa orang menganggap mencuci beras hingga beberapa kali tak perlu dilakukan, dengan alasan takut zat gizinya hilang. Mereka hanya akan mencuci beras satu kali, dan langsung memasukkannya ke tempat masak.

Alasan utama mengapa beras perlu dicuci berulang kali menurut praktisi kesehatan adalah, karena beras bisa saja terkontaminasi logam berat dan serangga yang mengganggu kesehatan, misalnya kutu.

Dalam proses pengolahannya, ada beberapa macam bahan yang dapat mengkontaminasi beras misalnya timbal, kadmium, dan arsenik. Bahan ini jika terakumulasi dalam waktu lama dapat merusak kesehatan. Selain itu, larva serta telur lalat, kutu atau serangga berbahaya lain sehingga sangat penting untuk mencuci beras dengan hati-hati dan secara berulang.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari