Menuju konten utama

3 Pegawai PLN Ungaran Diperiksa Polisi Terkait Listrik Padam

Polisi memeriksa 3 petugas PLN UPT Ungaran yakni Yan Bahrir (Bagian Perencanaan dan Evaluasi), Andhika (Unit Pelayanan Pembagian Beban) dan Yulias (Bagian Teknis Transmisi).

3 Pegawai PLN Ungaran Diperiksa Polisi Terkait Listrik Padam
Foto udara suasana kompleks PT PLN (Persero) Pusat Pengatur Beban (P2B) Area Pengatur Beban (APB) Jateng-DIY di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/8/2019). TARA FOTO/Aji Styawan/aww.

tirto.id - Tim Polda Jawa Tengah mendatangi Unit Pelayanan Teknis Perusahaan Listrik Negara (UPT PLN) Ungaran, Kabupaten Semarang, untuk menindaklanjuti perihal penyebab blackout di sebagian Pulau Jawa, Senin (6/8/2019).

Tim terdiri atas Polda Jawa Tengah yaitu Ditreskrimum, Ditreskrimsus, Dit Pam Obvit dan Reskrim Polrestabes Semarang. Mereka datang sekitar pukul 09.00 WIB.

"Kami melaksanakan interview dan audiensi dengan petugas PLN UPT Ungaran terkait penyebab terjadinya blackout," ucap Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Agus Triatmaja, ketika dikonfirmasi Tirto, Selasa (6/8/2019).

Para petugas yang diperiksa yakni Yan Bahrir (Bagian Perencanaan dan Evaluasi), Andhika (Unit Pelayanan Pembagian Beban) dan Yulias (Bagian Teknis Transmisi).

Agus menjelaskan pemeriksa per orang. Pemeriksaan terhadap Yulias menghasilkan temuan yaitu:

a. Minggu (4/8/2019), sekitar pukul 12.30 WIB ia menerima laporan dari Pusat bahwa Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Ungaran mengalami gangguan (trip), tidak kuat menahan daya beban.

b. Usai dicek dan ditelusuri penyebabnya adalah di tower transmisi 434-435 di Desa Malon, Kecamatan Gunung Pati, Semarang.

c. Line transmisi rusak karena adanya flash (loncatan listrik) yang disebabkan oleh adanya pohon yang sudah di luar batas right of way (ROW) dengan tinggi lebih dari 8,5 meter.

d. Karena tegangan sangat tinggi, loncat listrik mengakibatkan terjadinya ledakan dan dapat mencederai orang di sekitarnya (ini diperkuat dengan hasil olah TKP)

e. Dilakukan penebangan pohon sore itu juga.

Untuk pemeriksaan Yan Bahrir yaitu menguatkan dan membenarkan penjelasan dari Yulias dan hanya menambahkan informasi bahwa akan dibentuk Tim Investigasi PLN Pusat.

Sedangkan pemeriksaan Andhika menghasilkan temuan sebagai berikut:

a. UPT Ungaran-Pemalang sebagian besar listrik disuplai dari pembangkit wilayah timur (Paiton, Gresik dan pembangkit lain di wilayah timur)

b. Alur distribusi listrik melalui 2 jalur utama yaitu utara dan selatan (UPK Ungaran - Pemalang termasuk jalur Utara).

c. Dikarenakan adanya 2 line tower transmisi 500 KVA di Desa Malon terputus akibat loncatan listrik, sehingga beban otomatis berpindah ke jalur selatan. Karena tidak kuat menanggung beban daya, 2 line jalur transmisi di Tasik-Depok terputus juga dan proteksi gagal

d. Pasokan daya dari jalur utara dan selatan terputus, maka pasokan pembangkit listrik dari timur ke barat (Jakarta, Banten, Jawa Barat) tidak bisa berjalan yang berakibat blackout. Sedangkan pembangkit wilayah barat (Suralaya, Muara Karang dan Cilegon) tidak bisa mencukupi suplai listrik di wilayah barat .

Sementara itu, Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan Perihal kesengajaan pihak tertentu atau sabotase, belum mengarah ke ranah itu.

Menuruti Dedi, seluruh temuan tim di lapangan akan diperiksa baik dari pihak PLN yang ada di UPT PLN Ungaran maupun di PLN Pusat.

Hal ini, kata dia, lantaran ada command center untuk mengontrol jaringan listrik yang ada di Jawa-Bali. Tim Gabungan Bareskrim dan PLN mulai bekerja hari ini.

Baca juga artikel terkait MATI LISTRIK atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali