Menuju konten utama

234 Keluarga Terdampak Banjir di Kosambi Tangerang

Banjir menggenangi permukiman warga di delapan rukun tetangga (RT) Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

234 Keluarga Terdampak Banjir di Kosambi Tangerang
Bocah bermain di kawasan banjir di Perumahan Garden City, Kota Tangerang, Banten, Selasa (25/2/2020). ANTARA FOTO/Fauzan/aww.

tirto.id - Sebanyak 234 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Banjir menggenangi permukiman warga di delapan rukun tetangga (RT).

"Akibat hujan deras, air laut dan Kali Cilampe meluap dan membanjiri pemukiman warga," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Abdul Munir, Senin (13/12/2021).

Ia merinci 234 KK di delapan RT yang terendam banjir itu yakni RT01/01 sebanyak 27 KK, RT02/0: 32 KK, RT01/03: 55 KK, RT02/03: 48 KK, RT03/03: 37 KK, RT01/06: 15 KK, RT02/06: 12 KK dan RT07/011: 18 KK.

Sebagian warga mengungsi ke lokasi lain yang tak terkena rendaman banjir.

"Sekitar 15 KK harus mengungsi di sebuah kontrakan yang lokasinya lebih tinggi dan tidak jauh dari lokasi banjir," ujarnya.

Abdul menambahkan tim dari BPBD Kabupaten Tangerang diterjunkan untuk membantu memenuhi keperluan logistik dan obat-obatan warga terdampak bencana.

"Yang dibutuhkan warga saat ini adalah bantuan logistik seperti sembako, kemudian obat-obatan," ujar dia.

Sementara itu, warga terdampak banjir di Desa Salembaran Jaya, Mustarif menyebutkan bahwa genangan banjir ini bukan hanya akibat hujan deras, namun diduga dampak dari adanya proyek pembangunan di sekitar kawasan tersebut.

Kondisi itu menyebabkan kali yang berbatasan langsung dengan laut mengalami pendangkalan yang menyebabkan air meluap ke pemukiman warga.

"Sebelum ada proyek pembangunan tidak pernah terjadi banjir seperti ini hingga air laut dan kali meluap," tukasnya.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Tangerang bukan hanya menyalurkan bantuan logistik dan obat-obatan saja, melainkan juga menindak pelaksana proyek yang membuat air laut meluap dan membanjiri pemukiman warga.

Baca juga artikel terkait BANJIR TANGERANG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan