Menuju konten utama

20 Tahun Java Jazz Festival, Hadirkan Berbagai Proyek Spesial

Tahun ini, Java Jazz akan menghadirkan 11 panggung, dengan 30 artis internasional.

20 Tahun Java Jazz Festival, Hadirkan Berbagai Proyek Spesial
Preskon Java Jazz 2025. (Tirto.id/Nuran Wibisono)

tirto.id - Peter Gontha mengenang Java Jazz pertama yang diadakan pada 2005 dengan cukup sentimentil. Dalam acara konferensi pers Java Jazz 20th Anniversary yang diadakan di Midaz, sebuah restoran/ bar di kawasan Senayan, Jakarta Selatan (20/3), Peter mereka kembali percakapannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat itu, ujar Peter, Indonesia sedang mengalami serangkaian peristiwa yang membuat kunjungan wisatawan mancanegara dan pariwisata anjlok. Mulai dari bom Bali di 2002 hingga tsunami Aceh pada 2004. Ketika itu SBY bertanya pada Peter apa kira-kira langkah yang bisa memulihkan pariwisata Indonesia.

"Waktu itu saya bilang, bikin festival jazz, Pak," kata Peter pada SBY pada 2004.

Dengan persiapan singkat, akhirnya Java Jazz pertama diadakan pada 2005. Ketika itu, festival yang kini menjelma sebagai festival jazz terbesar di Asia, menampilkan deretan artis internasional masyhur. Mulai dari James Brown, Incognito, George Duke, hingga Eric Benet.

"Saat itu konferensi pers hanya didatangi delapan media. Sekarang, saya dapat info ada lebih dari 80 media yang hadir," ujar Peter tersenyum.

Dewi Gontha, Presiden Direktur Java Festival Production, mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, Java Jazz sejak awal dihadirkan untuk mempromosikan Indonesia. Menurut Dewi, festival ini adalah bentuk kecintaan Peter, ayahnya, terhadap musik jazz dan Indonesia.

Hobi Peter, ujar Dewi, adalah membawa band-band Indonesia untuk bermain di festival jazz di Belanda. Ketika waktunya tiba, Peter bilang: ini waktunya membawa band-band internasional untuk bermain di Indonesia. Maka lahirlah semboyan populer Java Jazz: Bringing the World to Indonesia.

"Kami ingin Java Jazz menghadirkan kabar baik di Indonesia. Karena selama ini kita banyak mendengar kabar kurang baik di Indonesia. Kami ingin memberi kabar baik melalui musik. Hari ini mungkin kami adalah festival musik tertua di Indonesia, dan kami ingin berkontribusi pada lebih banyak orang, industri, dan terus mengharumkan Indonesia," kata Dewi.

Dewi juga mengenang beberapa momen bersejarah bagi Java Jazz. Pada 2012, mereka pernah mengundang 50 band internasional dan 115 musisi Indonesia. Lalu mereka juga pernah bikin pre-show bernama Jazz on the Move di 30 titik. Pada 2008 menjadi rekor ketika Java Jazz menghadirkan 20 panggung, dengan total 241 pertunjukan.

"Kalau sekarang, dipikir-pikir kok bisa ya kami bikin 20 panggung. Itu pencapaian besar buat kami, karena waktu itu kami festival yang baru berusia tiga tahun," kata Dewi.

Tahun ini, Jakarta International BNI Java Jazz Festival akan diadakan pada 30 Mei - 1 Juni 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Tahun ini, Java Jazz akan menghadirkan 11 panggung, dengan 30 artis internasional. Beberapa nama yang sudah diumumkan akan menjadi headliner adalah Jacob Collier, Raye yang mendapat nominasi Grammy, Tunde yang merupakan vokalis The Lighthouse Family, Kamasi Washington, Snarky Puppy, The Stevie Wonder Celebration, hingga Shakatak. Selain itu ada nama-nama kondang dari Indonesia, seperti Bilal Indrajaya, Rony Parulian, Syaharani, Rieke Roeslan, The Lantis, hingga Endah N Rhesa.

Tahun ini, Java Jazz menginjak usia dua dekade, dan Java Festival Production sebagai promotor mengatakan akan menyiapkan beberapa proyek istimewa.

"Di 20 tahun, ekspektasinya pasti besar. Apa sih yang membedakan? Menurut kami ya pilihan artisnya. Ada beberapa project khusus yang disiapkan untuk 20 tahun Java Jazz," tutur Dewi.

Beberapa project spesial itu antara lain menghadirkan musisi yang telah menjadi bagian dari sejarah Java Jazz, dan juga musisi baru yang akan mewarnai industri musik Indonesia hingga beberapa tahun ke depan.

Saat ini tiket pertunjukan sudah tersedia dan bisa dibeli di situs resmi Java Jazz. Harga tiket harian dibanderol Rp875 ribu, dan three day pass seharga Rp2,1 juta. Sedangkan untuk harga tiket tambahan untuk special show, dimulai dari Rp275 ribu hingga Rp545 ribu.

Baca juga artikel terkait JAVA JAZZ atau tulisan lainnya dari Nuran Wibisono

tirto.id - Musik
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Nuran Wibisono