tirto.id - Sebanyak 143 bus untuk angkutan Lebaran 2017 dinilai tidak laik jalan setelah dilakukan pengecekan oleh Koordinator Terminal Harjamukit Kota Cirebon, Jawa Barat.
"Dari 202 bus yang disediakan untuk beroperasi di terminal, 143 di antaranya dinyatakan tidak laik jalan," kata Koordinator Terminal Harjamukti, Edi Kurniadi di Cirebon, Selasa (20/6/2017).
Dia mengatakan, untuk pelanggaran yang ditemukan tergolong pelanggaran kecil misalnya seperti petunjuk kecepatan, lampu sein dan lampu rem dalam keadaan rusak atau mati.
Edi melanjutkan untuk pelanggaran tingkat besar itu seperti halnya ban bus yang mulai tipis, untuk itu tidak diizinkan mengangkut penumpang sebelum dilakukan penggantian.
"Kalau pelanggaran besar perusahaan bus langsung datang membawa suku cadang pengganti seperti ban, agar dapat berangkat kembali," tuturnya sebagaimana dikutip Antara.
Semua kendaraan yang keluar dan masuk Terminal Harjamukti dipastikan akan melalui proses uji kelaikan, hal tersebut dilakukan untuk kenyamanan dan keselamatan penumpang selama memasuki arus mudik dan balik Lebaran 2017.
Edi menambahkan selama arus mudik dan balik Lebaran 2017 Terminal Harjamukti Cirebon menyediakan 202 kendaraan dan 10 persen untuk cadangan.
"Tapi dari tahun ke tahun kendaraan cadangan tidak terpakai, karena Terminal Harjamukti bukan menjadi tempat tujuan keberangkatan dan kedatangan," ujarnya.
Sementara itu, untuk puncak arus mudik di Terminal Harjamukti kemungkinan Jumat dan Sabtu, tapi diperkirakan tidak akan terlalu membludak karena terminal berada di tengah kota.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat mengimbau kepada para calon penumpang untuk menggunakan bus berstiker kelaikan yang dikeluarkan oleh dinas perhubungan setempat.
Dengan adanya stiker tersebut otomatis bus tersebut sudah lolos uji kelaikan dan bisa digunakan sebagai sarana angkutan Lebaran tahun ini.
"Kami mengimbau kepada para calon penumpang untuk menggunakan bus yang sudah ditempeli stiker dari dinas perhubungan untuk keselamatan di jalan," ujarnya saat melakukan pemantauan di Terminal Purabaya Surabaya, Kamis (15/6/2017).
Ia menjelaskan, upaya mewujudkan keselamatan tersebut salah satunya dengan melakukan ramp check (hasil pemeriksaan kendaraan) pada bus itu sendiri, untuk melihat apakah bus tersebut layak jalan atau tidak.
"Kalau ada bus yang nekat masuk ke dalam terminal, tentunya akan kami peringatkan supaya memenuhi uji kelayakan ini. Namun, kalau tetap membandel kami bisa mencabut izin PO nya," ujarnya.
Terkait dengan harga tiket, Sumadi mengatakan, sejauh ini masih dalam batas wajar dan normal karena belum ada kenaikan yang signifikan.
"Tadi saya sudah tanya kepada penumpang harga tiket seharnya Rp85 ribu naik menjadi Rp87 ribu. Dan itu masih dalam batas wajar. Dan nanti pada H minus dua sebelum lebaran kami akan melakukan pengecekan lagi terkait dengan harga tiket tersebut," ucapnya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari