tirto.id - Sebanyak 14 perusahaan information and communication technology (ICT) Indonesia berhasil mencapai kesepakatan bisnis sebesar lebih dari USD 1 juta dalam pameran Centrum for Boroautomation, Informationstechnologieund Telekommunikation (CeBIT) 2016 di Hannover, Jerman.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian Zakiyudin mengatakan melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa, (23/3/2016), bahwa ke 14 perusahaan ICT tersebut berhasil menjalin berbagai kerja sama bisnis dan MoU dengan mitra dari negara-negara Eropa, Asia dan Amerika dalam pameran yang diselenggarakan pada tanggal 14-18 Maret itu.
Estimasi kesepakatan bisnis mencapai USD 1.338.000 dan Euro 550.000 atau sekitar Rp 26,23 miliar dari total 141 kontrak dagang.
Disebutkannya, ke-14 perusahaan ICT Indonesia yang terlibat,yaitu Agate International (Agate Studios), Amirage International (J-Spot Augmented Reality), Anantarupa Nabha Sparsham Deeptam (Anantarupa Studio) dan Evolusi Teknologi Semesta (Data Driven Asia).
Kemudian, Delapan Sebelas Indonesia (i-811), DreambenderIndonesia (Isara), Dua Empat Tujuh (Solusi 247), Fusi Global Teknologi, Microelectronics Center ITB, Mitra IntegrasiKomputindo, Sydeco, Sentra Studio Indonesia (Global e-Learning) dan Virkea Empressa Utama.
“Program ini merupakan bentuk kerjasama antara Kemenperin dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin,” kata Zakiyudin.
“Untuk 14 Perusahaan ICT Indonesia, Kemenperin memfasilitasi booth seluas 72 m2, sedangkan 3 perusahaan lainnya difasilitasi ITPC Hamburg dengan luas 18 m2.”
Selanjutnya, untuk memperluas jejaring dan memfasilitasi pelaku usaha Indonesia dalam memasuki pasar Eropa, KJRI Hamburg bekerjasama dengan didukung ITPC Hamburg dan perusahaan ICT Indonesia berbasis di Hamburg.
“Seluruh perusahaan ICT Indonesia yang menjadi co-exhibitor dalam pameran CeBIT 2016, mempresentasikan berbagai produk inovatif kompetitif dihadapan para pelaku bisnis internasional,” tutur Zakiyudin. (ANT)