Menuju konten utama

Zulhas Klaim Tak Ada Mafia Migor, Pemerintah Terlambat Antisipasi

Zulhas sebut permasalahan minyak goreng terjadi akibat kelambatan pemerintah mengantisipasi aksi para penjual migor, bukan karena mafia.

Zulhas Klaim Tak Ada Mafia Migor, Pemerintah Terlambat Antisipasi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan sidak di Pasar Cibubur (16/6). (FOTO/Dok. Kemendag)

tirto.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim tidak ada mafia minyak goreng dalam dunia perdagangan Indonesia. Pria yang akrab disapa Zulhas ini menyebut permasalahan minyak goreng terjadi akibat kelambatan pemerintah mengantisipasi aksi para penjual migor.

“Saya kira tidak mafia. Ini, kan, ada kenaikan harga booming. Teman-teman punya CPO langsung jual cepat. Nah, ada keterlambatan kita antisipasi, kemudian dia mau dilonggarkan. Lalu kurang CPO-nya. Terlambat gitu,” kata Zulhas di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).

Jokowi sebelumnya menyinggung adanya penegakan hukum bagi para pelaku yang bermain dengan komoditas minyak goreng. Ia tidak segan-segan menindak jika ada yang merugikan rakyat dalam kasus kelangkaan minyak goreng.

Zulhas lantas menyebut kenaikan minyak adalah berkah. Harga yang tinggi, kata Zulhas, adalah berkah yang justru memicu masalah di komoditas minyak goreng. Ia pun berupaya untuk mengurai masalah minyak goreng dan sudah mengetahui akar masalah migor. Ia mengklaim masalah minyak goreng akan berakhir dalam hitungan bulan.

“Sudah kita perbaiki, sudah ada jalan keluarnya. Sebulan, dua bulan beres insyaallah," kata Zulhas.

Zulhas pun menegaskan, "Ya perdagangan itu biasa. Ada yang bagian untung lebih, bagian yang kayak, ya biasa itu,” kata dia.

Mantan pimpinan MPR itu menyebut bahwa masalah pangan saat ini terjadi akibat pelarangan ekspor pangan di 20 negara. Ia pun memastikan pemerintah akan mengambil langkah berupa subsidi kepada komoditas seperti kedelai, beras, pakan ternak jagung.

Baca juga artikel terkait MINYAK GORENG atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz