tirto.id - Pihak YouTube merilis pernyataan yang menjelaskan alasan hilangnya sejumlah video musik korea pada hari Rabu (16/1/2019).
Sebagaimana diwartakan Billboard, YouTube mengatakan penghilangan video ini bukanlah hasil mediasi klaim hak cipta, karena masalah mediasi tersebut datang dari pihak-pihak yang terlibat itu sendiri, bukan YouTube.
Namun, ketika situs YouTube diberitahu tentang potensi pelanggaran hak cipta oleh pemegang hak klaim, hal tersebut membuat YouTube harus menghapus konten yang dipermasalahkan karena memang ada hukumnya.
“Kami mengandalkan pihak pemegang hak cipta untuk hanya mengklaim konten yang benar-benar milik mereka, dan memang diharuskan oleh hukum untuk menghapus konten tersebut ketika ada pemberitahuan klaim,” ujar juru bicara YouTube, seperti melansir Billboard.
YouTube juga mengatakan sedang menyelidiki potensi pelanggaran dan akan mencabut akses ke perusahaan-perusahaan hak cipta tertentu jika ada penyalahgunaan berulang yang terjadi dari sistem mereka.
"Kami memiliki tim peninjau yang bekerja untuk menangkap dan mencegah klaim yang tidak akurat, mengambil tindakan terhadap pemegang hak cipta yang dengan sengaja atau berulang kali menyebabkan kesalahan, dan kami menawarkan proses pengembalian klaim yang kuat bagi pengguna yang percaya bahwa video mereka diklaim karena sebuah kesalahan," lanjutnya.
Pada Selasa (15/1/2019) lalu, Beberapa video musik K-Pop dengan jumlah penayangan terbesar seperti “DDU-DU DDU-DU” milik BLACKPINK, dan “Singularity” milik V BTS tiba-tiba terhapus dari YouTube karena klaim hak cipta.
Beberapa video musik K-Pop seperti lainnya, seperti "Likey" dan "Like Ooh-Ahh" dari TWICE, kemudian video musik " SOLO " milik Jennie, dan “New Face" milik PSY menjadi korban klaim tersebut.
Beberapa video tersebut dihapus sementara dari situs YouTube setelah perusahaan yang dikenal sebagai Aiplex Private Software Limited mengajukan klaim hak cipta.
Akan tetapi, dalam waktu satu setengah jam musik video K-Pop tersebut akhirnya kembali di YouTube. Sejak itu, YouTube menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh klaim hak cipta palsu dan sedang diselidiki.
Sebagaimana yang terlihat pada balasan akun twitter YouTube terhadap akun fanbase BTS mengenai masalah ini, di mana pihak YouTube menulis bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan Aiplex Private Software Limited tentang apa yang sedang terjadi.
“Sepertinya klaim dirilis sekitar 94 menit setelah dibuat. Kami sedang berkoordinasi dengan Aiplex untuk memahami apa yang sedang terjadi dan memastikan hal tersebut tidak terjadi lagi. Terima Kasih telah men-tag kami untuk memberi tahu kami tentang ini!” ujar pihak YouTube.
Editor: Yulaika Ramadhani