Menuju konten utama

Yang Gratis, Bakal Fantastis Atau Bernasib Miris?

Para pemain ini didatangkan secara cuma-cuma karena telah berstatus bebas transfer. Tapi, yang gratisan belum tentu murahan. Mereka justru berpotensi tampil fantastis lagi menawan meskipun ada pula beberapa di antaranya yang terancam bernasib miris lantaran usia yang kian terkikis.

Yang Gratis, Bakal Fantastis Atau Bernasib Miris?
Pemain Manchester United Zlatan Ibrahimovic bersama Paul Pogba setelah mencetak gol kedua saat pertandingan Manchester United vs Southampton di Old Trafford, Inggris. [Foto/Reuters/Jason Cairnduff]

tirto.id - Meskipun tidak segemerlap musim lalu, ada beberapa pemain berlabel bintang yang berstatus free transfer alias tidak lagi terikat kontrak dengan klub lamanya jelang musim 2016/2017 ini. Mereka pun diperebutkan oleh banyak klub yang berharap bisa menggaet pesepakbola top tanpa harus mengeluarkan uang tebusan.

Musim 2015/2016 lalu, cukup banyak pesepakbola top dunia yang keluar dari klubnya sebagai pemain gratisan. Sebut saja Xavi Hernandez, Iker Casillas, Sami Khedira, James Milner, Andrea Pirlo, Pepe Reina, Glen Johnson, Steven Gerrard, dan seterusnya.

Menurut data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, jelang musim 2016/2017 setidaknya ada lebih dari 60 pemain yang pindah ke klub dengan status bebas transfer di liga-liga Eropa sejauh ini.

Dari seluruhnya, Zlatan Ibrahimovic tentunya menjadi pemain yang paling mencuri perhatian sebagai pesepakbola kelas wahid yang berganti klub dengan banderol gratis. Disusul oleh Dani Alves, Victor Valdes, Martin Demichelis, Samuel Umtiti, dan para pemain lainnya yang juga menyandang predikat serupa.

Dibuang Karena Usang

Víctor Valdes, Albano Bizzarri, Bradley Guzan, Bruno Alves, Martin Demichelis, dan beberapa pesepakbola kawakan lainnya barangkali termasuk jajaran pemain gratisan yang “dibuang” oleh klub lamanya karena dianggap usang. Klub lama mereka merasa sudah tidak butuh lagi sehingga para pemain itu dibiarkan begitu saja hingga kontraknya usai.

Nasib sial dialami Victor Valdes setelah hengkang dari Barcelona pada 2014. Kiper Spanyol 34 tahun ini sebenarnya masih bisa bersaing di level tertinggi dan sempat diminta kembali oleh El Blaugrana. Namun, Valdes memilih pindah ke Manchester United yang justru menjadi mimpi buruk dalam sepanjang karier sepakbolanya.

Berbekal pengalaman lebih dari 12 tahun di Barcelona dengan gelimang kejayaan, ditambah penampilan 20 kali untuk tim nasional Spanyol di laga resmi, Valdes malah menjadi ampas di Old Trafford. Sempat mengalami cedera, ia lantas tidak dianggap oleh Louis van Gaal yang kala itu menukangi The Red Devils dan dikucilkan.

Musim anyar ini menjadi asa baru bagi Valdes. Setelah lepas dari lubang neraka bernama Manchester United, ia menerima tawaran Middlesbrough yang baru saja promosi ke Liga Utama Inggris.

Masih di sektor penjaga gawang, Albano Bizzarri dan Bradley Guzan mengalami nasib serupa. Bizzarri adalah kiper gaek Argentina yang pernah memperkuat sejumlah klub mapan Eropa macam Real Madrid juga Lazio. Tapi, kini ia harus rela bermukim di klub semenjana pendatang baru Liga Italia Serie A, Pescara.

Begitu pula dengan Guzan. Pengemas 50 caps bersama tim nasional Amerika Serikat ini tidak lagi dibutuhkan oleh Aston Villa yang sudah dibelanya sejak 2008. Pria 36 tahun itu kini bergabung dengan Middlesbrough dan bakal bersaing dengan sesama kiper veteran lainnya, Valdes.

Mantan kapten Portugal, Bruno Alves, juga mengalami nasib serupa. Di usia 34 tahun, salah satu pemilik caps terbanyak di tim nasionalnya ini terpaksa pergi dari klub besar Turki, Fenerbahce, dan pindah ke tim semenjana Serie A di Italia, Cagliari.

Nasib Martin Demichelis di Manchester City pun setali tiga uang. Seiring kehadiran pelatih baru Pep Guardiola, bek kawakan langganan tim nasional Argentina ini harus tersingkir dari The Citizen dan kini merapat ke Espanyol, klub papan tengah La Liga Spanyol.

Pergi Demi Obsesi Pribadi

Ada pula pemain yang pergi dengan status free transfer demi ambisi pribadi. Zlatan Ibrahimovic menjadi contoh paling tepat dalam urusan ini. Ia pernah menikmati kejayaan bersama jajaran klub elite Eropa, dari Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, hingga Paris Saint Germain (PSG).

Ibrahimovic memutuskan tidak melanjutkan kontraknya di PSG habis. Demi obsesi pribadinya, bomber Swedia ini meneruskan petualangan ke Inggris bersama Manchester United. Ibra memang belum pernah merasakan hijaunya rumput Premier League.

Usia 34 tahun ternyata belum mengikis kualitas seorang Ibrahimovic. Dalam dua laga perdana bersama MU di liga, ia sudah menorehkan 3 gol. Squawka bahkan memberinya nilai nyaris sempurna: 98, dengan akurasi tendangan mencapai 80 persen.

Dani Alves serupa dengan Ibrahimovic. Demi pengalaman baru, bek kanan andalan Brazil ini menyudahi kebersamaannya dengan Barcelona yang telah dibelanya sejak 2008 dengan seabrek prestasi.

Ia melanjutkan karier bersama jawara Serie A, Juventus, dengan status bebas transfer. Alves pun langsung tampil penuh 90 menit di laga pembuka tim asuhan Max Allegri itu melawan Fiorentina yang dimenangkan dengan skor 2-1.

Hatem Ben Arfa juga sama. Pesepakbola 29 tahun yang bisa berposisi sebagai winger maupun gelandang serang ini ogah berlama-lama bersama Nice yang hanya semusim diperkuatnya dengan torehan 17 gol dari 34 laga di Ligue1 Perancis.

Setelah kontraknya berakhir di penghujung musim lalu di mana ia turut mengantarkan Nice menempati posisi 4 di klasemen akhir, Ben Arfa memilih hijrah ke klub yang lebih superior yakni Paris Saint Germain alias PSG.

Berbakat dan Terancam Melesat

Mereka yang berstatus gratisan ternyata bukan hanya pemain-pemain yang sebenarnya sudah melewati usia emas. Sejumlah talenta berbakat pun ada yang mengalami hal yang selaras. Sebut saja Samuel Umtiti, pesepakbola muda yang direkrut Barcelona dan berpotensi melesat dalam beberapa musim ke depan.

Umtiti menjadi rekrutan terbaik Barcelona musim ini. Masih 22 tahun dan tampil ciamik bersama Perancis di Piala Eropa 2016 lalu, bek tengah berdarah Kamerun ini diboyong Barca dari Lyon secara cuma-cuma. Torehan 131 caps bersama Lyon ditambah jejak rekamnya di tim nasional Perancis, dari level junior hingga senior, menjadi bukti kualitas pemuda ini.

Tak heran jika Luis Enrique mempercayakan satu tempat di lini belakang Barcelona kepada Umtiti dalam dua laga terakhir yang dituntaskan dengan kemenangan, yakni di leg kedua Piala Super Spanyol melawan Sevilla dan pertandingan pembuka La Liga menghadapi Real Betis.

Umtiti bahkan mulai menggeser posisi Javier Mascherano yang selama ini selalu mendampingi Gerard Pique di jantung pertahanan Barca. Debutnya di La Liga pun dilalui dengan cukup baik. Menurut Squawka, Umtiti memenangi 71 persen duel dengan pemain lawan di laga yang dimenangkan Barcelona dengan skor telak 6-2 itu.

Mendapatkan pemain muda potensial seperti Umtiti, Barcelona justru melepas talenta asli didikannya, Sandro Ramirez, ke Malaga secara gratis. Penyerang jebolan La Masia berusia 21 tahun ini memang sangat sulit untuk bersaing di lini depan Barcelona yang dihuni barisan striker super macam Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez.

Di Malaga, Ramirez langsung memperoleh tempat. Anggota tim nasional Spanyol dari level usia U-16 hingga U-21 ini berperan sebagai ujung tombak alias target man Malaga saat menghadapi Osasuna meskipun belum tampil maksimal dan akhirnya digantikan oleh Gonzalo Castro ketika laga menyisakan waktu 12 menit. Debut Ramirez pun dipungkasi dengan skor imbang 1-1.

Ada satu lagi pemain muda berprospek cerah yang berstatus free transfer musim ini. Ia adalah Jordan Rossiter, langganan tim nasional junior Inggris dari U-16 hingga U-19. Gelandang berusia 19 tahun ini enggan melanjutkan kariernya di Liverpool dan mendarat ke klub legendaris Skotlandia, Glasgow Rangers, tanpa biaya transfer.

Sama seperti Ramirez di Malaga, Rossiter pun langsung mendapat kesempatan bersama Rangers. Sejauh ini, ia sudah dimainkan di tiga kali: dua laga di Liga Primer Skotlandia dan satu pertandingan di Piala Liga Skotlandia.

Masih terlalu dini untuk menilai Ramirez, Rossiter, maupun pemain-pemain muda berbasis bebas transfer lainnya. Namun, mengingat perjalanan karier yang masih sangat panjang, mereka berpotensi melesat di masa depan kendati sempat menyandang status sebagai pemain gratisan.

Baca juga artikel terkait SEPAKBOLA atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Olahraga
Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti