tirto.id - Sebuah video yang dibagikan oleh akun TikTok @Harminanto merekam fenomena hujan es yang terjadi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (11/3/2025). Dalam keterangan video, dituliskan bahwa fenomena terjadi di sekitar jalan Magelang.
Ketua Tim Kerja Dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Darmanto, membenarkan lembaganya menerima informasi terkait fenomena hujan es tersebut. Namun, kata dia, menurut informasi yang diperolehnya, fenomena hujan es itu terjadi di sekitar jalan Kaliurang.
“Betul, kami menerima informasi ada fenomena hujan es,” sebut Darmanto dihubungi kontributor Tirto, Selasa (11/3/2025).
Akan tetapi, Darmanto menyebut, informasi yang diterima bukan dari laporan warga. Sebab sampai saat ini, Tim Pusdalop BPBD Kota Yogyakarta belum menerima laporan terkait fenomena tersebut. Dia menyebut informasi kejadian diperoleh dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Yogyakarta.
“Belum ada laporan dari warga kota ke Pusdalop BPBD Kota [Yogyakarta]. Namun informasi tersebut kami terima dari grup FPRB Kota [Yogyakarta]” kata dia.
Darmanto juga membeberkan, bahwa hujan es terjadi pada waktu bersamaan dengan hujan lebat disertai angin. “Kejadian pada pukul 15.30 WIB tadi,” kata dia.
Kendati begitu, Darmanto mengatakan jajarannya belum menerima laporan secara langsung dari masyarakat. Karena itu, belum diketahui apakah fenomena alam tersebut menimbulkan kerusakan atau tidak.
“Sampai saat ini belum ada laporan resmi dari warga ke Pusdalop BPBD. Belum ada laporan kerusakan dari warga Kota [Yogyakarta]” ujarnya.
Terkait dengan penyebab terjadinya hujan es, Darmanto enggan memberikan penjelasan. Sebab dia mengaku belum paham terkait fenomena tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam website resminya menjelaskan, hujan es merupakan fenomena cuaca yang sering terjadi di beberapa daerah saat peralihan musim. Fenomena ini ditandai dengan turunnya butiran es yang disertai hujan deras, petir, dan angin kencang dalam waktu singkat.
Fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas di atmosfer dalam skala lokal-regional yang signifikan. Hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan bahwa adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.
Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan CB atau yang dikenal dengan istilah downdraft dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar yang terbentuk di puncak awan Cb tersebut turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es. Kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara, dan bahkan ketika sampai jatuh ke permukaan bumi pun masih dalam berbentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es.
Tanda-tanda sebelum hujan es:
- Sehari sebelumnya udara terasa panas dan gerah karena radiasi matahari cukup kuat;
- Pagi hari pukul 10.00 WIB tumbuh awan cumulus atau awan putih bertumpuk-tumpuk;
- Awan itu kemudian berubah warna menjadi hitam atau cumulonimbus;
- Terasa ada sentuhan dingin di sekitar kita;
- Dahan atau ranting pohon bergoyang cepat;
- Hujan deras datang tiba-tiba disertai angin.
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Abdul Aziz