tirto.id - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menewaskan 13 warga di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah tersebut terhitung mulai 1 Januari 2019 hingga Senin (28/1/2019).
"Kami mencatat dari tanggal 1 Januari 2019 sampai hari ini sudah 13 orang di NTT yang meninggal akibat DBD," kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi NTT Theresia Sarlyn Ralo di Kupang, Senin (28/1/2019).
Theresia mengatakan, belasan korban meninggal tersebut menyebar di sejumlah kabupaten di antaranya, Ende, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba Barat, dan Rote Ndao.
Jumlah kasus DBD yang tercatat dalam awal Januari 2019 hingga saat ini sudah mencapai sebanyak 1.028 kasus. Angka ini, lanjutnya, cukup tinggi dibandingkan jumlah kasus sepanjang tahun 2018 (Januari-Desember) sebanyak 1.333 kasus.
Selain itu, jumlah korban meninggal di Januari 2019 juga lebih banyak dibandingkan sepanjang tahun 2018 lalu sebanyak 12 orang.
"Kami selalu pantau setiap hari dengan kabupaten/kota untuk tahu bagaimana perkembangan dan koordinasi untuk penanganannya," katanya.
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan provinsi telah menyurati dinas terkait maupun rumah sakit di setiap kabupaten/kota untuk melakukan kewaspadaan dini terkait penularan penyakit DPD.
Selain itu pihaknya juga kami terus mempromosikan gerakan menutup, menguras, dan mengubur (3M) objek-objek yang mendukung siklus hidup nyamuk aedes aegypti. "Karena penyebab utamanya masalah kebersihan, sehingga kami berharap masyarakat agar terus membersihkan jentik-jentik nyamuk di lingkungan sekitarnya dengan gerakan 3M," katanya.
Data Kesehatan (Kemenkes) mencatat sejak 1 Januari 2019 hingga 23 Januari 2019 sedikitnya terjadi 9.439 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.
Editor: Yulaika Ramadhani