tirto.id - Pada Rabu, 14 Agustus sempat beredar video berdurasi 46 detik yang berisi pernyataan Kepala Korps Brimob Irjen Pol Rudy Sufahriadi telah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya baru menggantikan Irjen Pol Idham Azis.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal, video itu hanya sebagai penyemangat Korps Brimob.
“Video itu untuk internal Brimob, untuk memacu bahwa Brimob siap melakukan fungsi dan tugas secara optimal menjelang Asian Games,” ujar dia di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Iqbal menyatakan video tersebut tidak berhubungan dengan penunjukan Rudy sebagai Kapolda Metro Jaya. “Tidak ada kaitannya,” kata dia.
Berkaitan dengan video tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa pemilihan wakapolri dan kapolda merupakan kewenangan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Kita tunggu saja, semua wewenang ada di pimpinan Polri,” ujar dia ketika dihubungi Tirto, Rabu (15/8/2018).
Sementara itu secara terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyatakan video tersebut berasal dari jajaran Polda Metro Jaya. Namun, kebenaran video itu juga masih dipertanyakan.
“Itu bisa benar, bisa tidak [Rudy menjadi kapolda], kita tunggu nanti. Video itu dari teman-teman Polda Metro, bukan untuk di-share ke luar. Pokoknya tunggu surat telegram, tidak ada rahasia [tentang calon wakapolri,” ucap Setyo.
Diketahui isu Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idham Azis menjadi wakapolri merebak dan santer dibahas. Tirto mencoba mengonfirmasi isu tersebut kepada yang bersangkutan, namun tidak ada tanggapan.
Sementara itu M Iqbal mengatakan hingga hari ini belum ada nama-nama calon wakapolri untuk menggantikan Komjen Pol Syafruddin.
Pemilihan orang nomor dua di kepolisian itu merupakan hak prerogatif kapolri. Namun, belum ada keputusan final ihwal pencalonan tersebut.
“Belum ada nama, sampai detik ini belum. Tapi, yang jelas ialah perwira tinggi [pati],” kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yuliana Ratnasari