tirto.id - Perusahaan teknologi dan produsen vape asal Amerika Serikat, JUUL Labs meningkatkan penetrasinya di Indonesia dengan membuka toko ritel pertamanya di Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan.
Toko ritel JUUL di Citos ini merupakan toko teranyar yang dimiliki oleh JUUL Labs di Indonesia, menyusul dua kios JUUL yang telah lebih dulu beroperasi di Pacific Place Jakarta dan Beachwalk Shopping Center Bali.
Dalam toko ritel JUUL tersebut, pengunjung bisa mempelajari, merasakan, dan berkonsultasi langsung dengan JUUL Brand Ambassadors mengenai berbagai pilihan perangkat JUUL atau JUULpods.
Toko JUUL di Citos tersebut juga dilengkapi dengan prosedur verifikasi yang ketat untuk mencegah siapapun yang berusia di bawah 18 tahun membeli perangkat JUUL atau JUULpods.
President APAC South JUUL Labs Ken Bishop mengatakan pihaknya menawarkan pengguna vape untuk memperoleh pengalaman vaping yang konsisten, sekaligus memberikan alternatif bagi para perokok dewasa di Indonesia.
“Kami memiliki misi meningkatkan kualitas 67 juta perokok dewasa di Indonesia. Untuk mencapai misi itu, penting bagi kami untuk hadir di berbagai lokasi, di mana perokok dewasa membeli rokok konvensional,” kata Ken dalam siaran persnya, Selasa (03/09/2019).
Dalam pemasaran vape tersebut, JUUL Labs menggandeng PT JUL, selaku anak usaha dari PT Erajaya Swasembada Tbk. Untuk diketahui, Erajaya merupakan perusahaan terbuka yang bergerak di sektor telekomunikasi.
Direktur PT JUL Sim Chee Ping mengatakan toko ritel pertama JUUL Labs menyediakan kesempatan bagi perokok dewasa untuk mendapatkan pengalaman produk JUUL dan beralih dari rokok konvensional.
“Kemudahan akses pada produk alternatif adalah sesuatu yang perokok dewasa butuhkan. Kami sangat senang bekerja sama dengan JUUL Labs untuk membuka toko pertama di Indonesia,” tutur Sim Chee Ping.
Selain toko ritel JUUL di Citos serta dua kios lainnya, produk JUUL juga bakal tersedia di berbagai toserba seperti Alfamart, Circle K, Minimart, Shell Select, dan Pepito. JUUL Labs juga akan merambah ke Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali.
Editor: Ringkang Gumiwang
